Makin Mencekam, Taliban Diprediksi Bisa Kuasai Kabul Dalam Waktu Dekat

Kamis, 12/08/2021 19:00 WIB
Kerusuhan yang Terjadi di Afghanistan (Foto: Istimewa)

Kerusuhan yang Terjadi di Afghanistan (Foto: Istimewa)

law-justice.co - Kelompok Taliban kian merajalela di Afghanistan. Kelompok itu diprediksi bisa mengisolasi Kabul, ibu kota Afghanistan dalam 30 hari dan mungkin mengambil alihnya dalam waktu 90 hari.

Seperti kantor berita Reuters, Kamis (12/8/2021), prediksi itu disampaikan kepada pejabat pertahanan Amerika Serikat yang mengutip intelijen AS, di tengah gencarnya serangan-serangan Taliban di Afghanistan.

Pejabat AS yang enggan disebut namanya itu, prediksi mengenai berapa lama Kabul dapat bertahan adalah hasil dari kemajuan pesat yang telah dicapai Taliban di seluruh wilayah saat pasukan asing pimpinan AS pergi dari Afghanistan.

"Tapi ini bukan kesimpulan yang sudah pasti," kata pejabat itu, seraya mengatakan bahwa pasukan keamanan Afghanistan dapat mengamankan momentum dengan melakukan lebih banyak perlawanan.

"Ketakutannya adalah pelaku bom bunuh diri memasuki kawasan diplomatik untuk menakut-nakuti-nakuti, menyerang, dan memastikan semua orang pergi secepat mungkin," kata pejabat tersebut.

Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan, Taliban kini menguasai 65 persen Afghanistan dan merebut atau mengancam akan mengambil alih 11 ibu kota provinsi.

Kemajuan Taliban telah menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya kekuasaan kelompok garis keras yang muncul pada awal 1990-an dari kekacauan perang saudara.

Taliban menguasai sebagian besar Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001, ketika mereka digulingkan oleh operasi militer pimpinan AS menyusul serangan 11 September di AS.


Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak para pemimpin Afghanistan untuk bersatu dan "berjuang untuk bangsa mereka" dalam melawan kelompok Taliban. Biden mengatakan dirinya tidak menyesal memutuskan untuk menarik pasukan AS dari negara itu.

"Para pemimpin Afghanistan harus bersatu," kata Biden kepada wartawan di Washington, DC. "Mereka harus berjuang untuk diri mereka sendiri," imbuhnya seperti diberitakan kantor berita AFP.

Biden mengatakan Amerika Serikat akan terus mendukung pemerintah di Kabul. Namun, dia menambahkan bahwa "saya tidak menyesali keputusan saya" untuk menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan pada 31 Agustus setelah dua dekade perang.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar