Pekan Depan, Arab Saudi Mulai Menerima Jamaah Umrah dari Luar Negeri

Minggu, 08/08/2021 15:56 WIB
Ilustrasi Umrah (Foto: Istimewa)

Ilustrasi Umrah (Foto: Istimewa)

law-justice.co - Arab Saudi akan menerima jamaah umrah dari luar negeri mulai pekan depan. Dikutip dari Al-Arabiya, Minggu (8/8), berdasarkan keterangan dari Saudi Press Agency (SPA), Kementerian Haji dan Umrah secara bertahap akan meningkatkan kapasitas jemaah umrah di Masjidil Haram mencapai 2 juta jemaah per bulan.

Penerbitan izin ini dilakukan melalui aplikasi mobile Eatmarna dan Tawakkalna.

Tapi, Indonesia belum bisa mengirimkan jemaah umrah lewat penerbangan langsung karena masih mendapatkan travel ban dari Arab Saudi karena kasus COVID-19 yang tinggi. Fokus pemerintah saat ini adalah menekan laju penularan corona sehingga travel ban bisa dicabut.

Jemaah yang datang dari luar Kerajaan Arab Saudi diwajibkan untuk menunjukkan surat vaksin yang disahkan oleh otoritas resmi di negaranya. Selain itu harus dilampirkan dalam alasan untuk meminta pelaksanaan ibadah, dengan syarat vaksin tersebut disetujui.

Pihak berwenang di Masjidil Haram telah mengintensifkan upaya sanitasi dalam persiapan umrah sebagai bagian dari penanggulangan virus corona.


Lebih dari 4.000 pekerja telah mulai mensterilkan Masjidil Haram dan taman luar ruangan serta fasilitasnya lebih dari 10 kali sehari dengan menggunakan pembersih dan parfum berkualitas tinggi. Hampir 60.000 liter sterilisasi ramah lingkungan digunakan setiap hari selama proses pembersihan dan sekitar 1.200 liter parfum.

Arab Saudi Terima Jemaah Umrah Internasional Mulai Senin, 9 Agustus (3)

Hanya jemaah haji internasional yang divaksinasi dengan Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson & Johnson, yang akan diizinkan untuk melakukan umrah. Sementara jemaah di bawah usia 18 tahun masih dilarang.

Wakil Menteri Haji Dr. Abdul Fattah Mashat menjelaskan, Kementerian Haji dan Umrah tengah menyiapkan lingkungan aman dan dapat diakses oleh jemaah selama ibadah.

Salah satunya seperti jumlah penumpang bus yang tidak akan melebihi 50 persen dari kapasitas dengan tetap menjaga jarak aman di dalam bus. Fasilitas bus juga akan dilengkapi alat sterilisasi dan memastikan izin jemaah yang dikeluarkan oleh aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna sebelum menaiki bus.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar