Satgas Beberkan Alasan Kenapa Tes Covid-19 Rendah di Indonesia

Rabu, 21/07/2021 07:18 WIB
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito (Okezone)

Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito (Okezone)

Jakarta, law-justice.co - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkap alasan rendahnya jumlah spesimen yang diperiksa. Ia menyebut salah satunya adalah ketertundaan (delay) input data dari laboratorium.

Selain itu ia juga menyebut kemungkinan lain, yakni rendahnya tes yang dilakukan pada akhir pekan.

"Terdapat beberapa kemungkinan yang sebabkan menurunnya jumlah spesimen yang diperiksa. Seperti penurunan testing di akhir pekan ataupun delay input yang berasal dari lab ke dalam sistem data," ucap Wiku di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/7).

Jumlah spesimen yang diperiksa, paling tidak selama tiga terakhir ini, masih menunjukkan di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Angka pemeriksaan spesimen yang ideal menurut WHO adalah 1 per 1000 penduduk per pekan. Indonesia dengan total penduduk lebih dari 260 juta jiwa sewajarnya melakukan pemeriksaan terhadap 267.700 orang setiap pekan.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas, spesimen yang diperiksa per hari ini, Selasa (20/7) sebanyak 179.275 orang.

Pemeriksaan itu diambil dari hasil tes menggunakan PCR, TCM, dan antigen. Dari jumlah spesimen yang diperiksa, terdapat hasil positif 68.343 orang.

Sebelumnya, pada Senin (19/7), jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 160.686 orang dengan hasil positif 56.436 orang. Lalu pada Minggu (18/7), jumlah spesimen yang diperiksa 192.918 orang dengan hasil positif 72.335 orang.

Terkait hal itu Wiku mengatakan pemerintah akan berkomitmen meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T). Harapannya, orang yang terpapar Covid-19 bisa terdeteksi.

"Ke depan pemerintah berkomitmen meningkatkan kapasitas 3T secara keseluruhan, dengan berkoordinasi serta memfasilitasi pemerintah daerah untuk mencapai targetnya masing-masing. Sesuai yang telah ditetapkan dalam instruksi Mendagri," ucapnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar