Gawat! Ternyata Efektivitas Semua Vaksin Turun saat Lawan Varian Baru

Kamis, 01/07/2021 22:21 WIB
Efekktivitas vaksin menurun terhadap varian baru Covid-19 (Tempo)

Efekktivitas vaksin menurun terhadap varian baru Covid-19 (Tempo)

Jakarta, law-justice.co - Virus Corona telah bermutasi menjadi beberapa varian. Selain itu, varian baru ini memiliki kemampaun yang berbeda-beda sehingga efektivitas vaksin menurun saat melawannya.

Hal itu seperti disampaikan oleh pakar imunisasi Elizabeth Jane Soepardi. Namuun, dia mengatakan penurunan efektivitas vaksin tersebut tidak sampai 0 persen.

"Semua vaksin terhadap varian apapun juga termasuk yang Delta, efektivitasnya memang turun," kata Jane dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (1/7/2021).

Jane meminta agar masyarakat tidak perlu dipusingkan dengan hal tersebut. Vaksinasi Covid-19 memang tidak benar-benar membuat masyarakat terhindar sepenuhnya dari infeksi virus Corona.

Namun demikian orang yang telah divaksin saat terpapar Covid-19 tidak mengalami sakit yang berat dan cenderung terhindar dari risiko kematian.

"Jadi kita jangan perlu takut atau kecewa, sudah divaksin masih terinfeksi. Jangan," kata Jane.

Jane juga menyebut bahwa angka yang menunjukkan tingkat efektivitas semua vaksin yang saat ini digunakan tidak berlaku. Sebab, angka efektivitas vaksin itu merupakan hasil uji klinis yang dilakukan tahun lalu terhadap sampel virus Covid-19 non varian atau asli.

Sementara, virus yang menyebar dan dihadapi masyarakat saat ini merupakan varian baru seperti, Alpha, Beta, Gamma, dan Delta. "Jadi angka-angka itu sudah tidak cocok dengan sekarang," jelas Jane.

Meski demikian, Jane mendorong agar masyarakat tetap melakukan vaksinasi dan tidak memilih-milih jenis vaksin yang akan digunakan. Semua vaksin yang ada, kata Jane, masih efektif, baik untuk virus asli maupun varian baru.

"Semua vaksin itu masih efektif untuk semua varian maupun non varian," tegas Jane.

Adapun beberapa gejala yang dirasakan setelah vaksin, kata Jane, merupakan efek simpang dan bukan efek langsung dari vaksin. Gejala-gejala tersebut didata dan diteliti oleh pakar.

Pihak yang berwenang juga akan langsung mencabut peredaran vaksin yang menimbulkan efek langsung pasca vaksinasi, salah satunya seperti pembekuan darah.

Sementara, mengenai adanya orang yang meninggal setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, belum bisa dipastikan apakah kematian tersebut berhubungan langsung dengan vaksinasi yang dilakukan.

"Sampai saat ini di seluruh dunia tidak ada yang membuktikan bahwa yang meninggal atau yang sakitnya berat itu akibat dari vaksin. Jadi yang penting kita semangat cari vaksinnya jangan takut," ujarnya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar