DPR Desak Anies Lockdown Jakarta dengan 1 Syarat

Selasa, 22/06/2021 12:59 WIB
DPR desak Gubernur Anies Baswedan untuk pertimbangkan lockdown Jakarta (Investor Daily).

DPR desak Gubernur Anies Baswedan untuk pertimbangkan lockdown Jakarta (Investor Daily).

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera mempertimbangkan kebijakan lockdown. Hal itu untuk menekan laju kasus Covid-19 yang ada di DKI Jakarta.

Diketahui, keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 di DKI Jakarta sudah mencapai 90 persen. Kondisi semacam itu di Ibu Kota membuat khawatir sejumlah kalangan.

"Di Jakarta lonjakan penularan Covid-19 pada kenyataannya tidak terkendali, maka ada baiknya opsi lockdown DKI selama 14 hari dipertimbangkan oleh Gubernur Anies Baswedan," kata Luqman, Selasa (22/6/2021).

Ia mengatakan, bila nantinya memang Anies ingin menerapkan lockdown, maka harus memenuhi satu syarata, yakni dia harus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terlebih dahulu.

"Jika ada daerah yang akan mengambil keputusan penanganan Covid-19 di luar instruksi Mendagri Nomor 13/2021, harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat," ujarnya.

Politikus PKB itu menambahkan, proses vaksinasi juga harus diutamakan dalam menangani pandemi ini. Karena untuk mencapai kekebalan tubuh yang maksimal, maka proses vaksinasi pun harus digencarkan juga.

"Keputusan pilihan pengendalian Covid-19 yang dipilih, mau tetap PPKM, PSBB, atau lockdown, urusan vaksinasi harus mendapatkan prioritas utama. Semakin cepat target vaksinasi nasional 181 juta orang tercapai, semakin cepat pula akan terbentuk kekebalan komunal," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut, dengan terus meningkatkan BOR, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus menambah kapasitasi tempat isolasi di Rumah Sakit.

Berdasarkan paparan Widyastuti, saat ini total seluruh tempat tidur yang dimiliki wilayah DKI setidaknya 10.000 tempat tidur. Angka ini bertambah dari 8.000 menjadi 9.000 dan sekarang menjadi 10.000.

"Sebelumnya posisi awal bulan ini adalah sekitar 8.000, sekarang sudah mencapai 9.000 lebih ya, jadi kalau total dengan ICU ada 10.000 lebih ya yang kita siapkan," kata Widyastuti.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar