Takut Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Minta Bantuan Dukun

Jum'at, 07/05/2021 19:21 WIB
Ilustrasi terduga teroris ditangkap tim Densus 88 saat meminta bantuan dari dukun (Tribunnews)

Ilustrasi terduga teroris ditangkap tim Densus 88 saat meminta bantuan dari dukun (Tribunnews)

Sukabumi, Jabar, law-justice.co - Takut Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Minta Bantuan Dukun

 

Seorang terduga teroris berinisial YI di Sukabumi, Jawa Barat akhirnya ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror. Namun, sebelum ditangkap, YI sempat meminta bantuan seorang dukun agar bebas dari sergapan tim Densus.

Hal itupun terbukti saat tim Densus menangkap Yi dari rumah seorang dukun di Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya. Terduga teroris itu datang ke Desa Cimerang atas bantuan salah satu warga Cimerang yang kerap ikut dalam pengajian di Sukabumi.
Menurut salah satu warga Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya, yang meminta identitasnya tidak disebutkan mengatakan, dari informasi yang diterimanya YI datang ke Cimerang pada Rabu (5/5). “Datang ke Cimerang ini Rabu malam, ditangkap Kamis di kediaman orang pintar oleh Densus 88 tanpa perlawanan sama sekali. Katanya sih kurang lebih selesai magrib. Jadi ceritanya baru menginap satu hari,” sebutnya, Jumat (7/5/2021).

“Jadi yang ngantar terduga teroris (YI) itu tidak tahu bahwa orang yang diantarnya adalah DPO Densus 88, sehingga pihak Densus pun hanya meminta keterangan,” katanya.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ramadhan menyebutkan, YI merupakan warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ditangkap di Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya, Sukabumi. Keterlibatan YI sebagai ketua tim pengamanan Petamburan, merencanakan dan membuat bom di rumah Husein Hasni, ikut dalam percobaan bom di Ciampea Bogor dan mengetahui pembelian remot serta aseton.

Perburuan terduga teroris ini terkait dengan penangkapan empat orang di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang pada 29 Maret 2021 lalu. Keempatnya adalah BS, AJ, ZA dan WJ. Tiga tersangka teroris mengaku simpatisan organisasi yang dilarang oleh pemerintah. Bahkan ketiganya membuat video pengakuan terkait rencana teror yang akan dilakukan dengan meledakkan tempat usaha milik pengusaha China dan SPBU.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar