Kecelakaan Kereta Api Terburuk di Taiwan, 50 Orang Tewas

Sabtu, 03/04/2021 12:41 WIB
Kecelakaan Kereta Api di Taiwan (Foto: Ritchie B Tongo/EPA)

Kecelakaan Kereta Api di Taiwan (Foto: Ritchie B Tongo/EPA)

law-justice.co - Sebuah kereta cepat Taroko Express di Taiwan mengalami kecelakaan, tergelincir di terowongan setelah menabrak sebuah truk pada Jumat (2/4). Kecelakaan tersebut merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir, menewaskan 50 orang dan melukai 150 orang.

Taroko Express membawa hampir 500 orang yang ingin merayakan hari pertama festival keagamaan untuk berkumpul bersama keluarga merka. Namun kereta tersebut tergelincir di sebuah terowongan di luar kota Hualien .

Sampai Sabtu pagi, setidaknya ditemukan 50 orang tewas akibat insiden tersebut, 48 orang tewas di tempat kejadian sementara 2 orang lainnya meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit. Sekitar 150 orang lainnya terluka, 40 orang dirawat di rumah sakit, termasuk empat orang dalam perawatan intensif. Pihak berwenang mengatakan Sabtu bahwa 496 orang telah di dalam pesawat, termasuk empat staf kereta api, 372 penumpang duduk, dan 120 penumpang berdiri.

Masinis kereta api berusia 33 tahun juga dilaporkan tewas bersama seorang asistennya. Seorang gadis berusia enam tahun dan seorang warga negara Prancis juga dilaporkan menjadi korban. Lebih dari 70 orang lainnya terjebak di dalam selama berjam-jam, sementara korban lainnya memecahkan jendela dan merangkak di sepanjang atap kereta untuk melarikan diri.

Otoritas setempat mengatakan bahwa ada kemungkinan korban jiwa bertambah, karena beberapa bagian tubuh belum diidentifikasi dengan benar. Seorang penyelamat di lokasi kecelakaan juga mengatakan mereka tidak yakin apakah mungkin masih ada lagi mayat di dalam gerbong yang terjebak di dalam terowongan.

Seorang penyelamat Palang Merah mengatakan kepada media lokal bahwa kondisi di lokasi kejadian begitu menyeramkan karena banyak anak-anak yang menjadi korban.

"Kursi-kursi hancur, benda-benda berserakan di lantai, dan darah berceceran di mana-mana," kata Lin Chi-feng kepada CNA, dilansir dari The Guardian.

“Sungguh memilukan melihat begitu banyak anak dan bayi meninggal dalam kecelakaan itu,” katanya.

Polisi yakin kereta tersebut menabrak truk yang meluncur dari tanggul dari lokasi kerja pemeliharaan ke rel. Gerbong depan kereta tergelincir dan menumpuk di dalam terowongan, menabrak dinding, terbelah dan robek.

Pengemudi truk tidak berada di dalamnya pada saat kereta menabarak truk tersebut. Polisi menduga truk itu tidak diparkir dengan benar sehingga surat perintah penangkapan supir truk sudah keluar.

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar