Bikin Gebrakan Lagi, Biden Angkat Pria Muslim Jadi Hakim Federal

Kamis, 01/04/2021 07:28 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden angkat pria Muslim  jadi haki federal (Foto: CNN).

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden angkat pria Muslim jadi haki federal (Foto: CNN).

law-justice.co - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali mmebuat gebrakan baru dalam pemerintahannya. Kali ini dia tak segan mencalonkan seorang muslim sebagai menjadi hakim federal di AS. Selain itu, Biden juga mencalonkan sejumlah wanita kulit hitam dan sosok keturunan Asia-Amerika sebagai hakim federal di beberapa wilayah.

Seperti dilansir AFP, Rabu (31/3/2021), Zahid Quraishi akan menjadi Muslim pertama yang menjabat sebagai hakim distrik federal AS, jika disetujui oleh Senat. Pria berusia 45 tahun itu adalah keturunan Pakistan dan saat ini menjadi hakim di New Jersey.

"Hakim Quraishi telah membela dan melayani negara kita dengan kehormatan dalam berbagai peran - dan akan membuat sejarah jika dikukuhkan sebagai hakim federal Muslim pertama di Amerika," kata Senator New Jersey, Cory Booker.

Cara Biden menominasikan sejumlah staf pengadilan bertentangan dengan pendahulunya, Donald Trump, yang menetapkan para staf pengadilan federal yang didominasi pria kulit putih. Biden menunjuk 11 pilihan pertamanya untuk jabatan hakim federal, dengan hanya dua dari mereka berjenis kelamin laki-laki dan keduanya tidak berkulit putih.

Hingga saat ini, belum ada wanita kulit hitam yang bergabung dengan lembaga peradilan tertinggi di AS yang beranggotakan sembilan hakim agung itu.

Dalam daftar teratas, Biden mencalonkan Hakim Ketanji Brown Jackson, keturunan Afrika-Amerika, menjadi hakim federal pada Pengadilan Banding AS untuk Distrik Columbia, yang dikenal menangani kasus-kasus besar.

Jika dikonfirmasi oleh Senat, pria berusia 50 tahun itu akan menggantikan Merrick Garland - yang sekarang menjadi Jaksa Agung era Biden - dan berada dalam posisi yang cocok untuk menjadi calon hakim agung di Mahkamah Agung jika ada lowongan tersedia.

"Ketanji Jackson Brown adalah salah satu hakim terbaik di negara ini. Cemerlang dan dengan nilai-nilai yang dalam. Dengan dia sekarang bergabung dengan pengadilan tertinggi kedua kita adalah hal yang pantas dan luar biasa," sebut Neal Katyal, mantan penjabat jaksa agung AS di Departemen Kehakiman.

Biden juga menominasikan dua wanita Afrika-Amerika lainnya untuk posisi hakim federal di pengadilan banding lainnya.

Sementara itu sejumlah orang yang ditunjuk untuk bertugas di pengadilan distrik federal, dua orang lainnya adalah keturunan Afrika-Amerika (salah satunya laki-laki), dua orang keturunan Asia-Amerika, satu orang keturunan Hispanik dan dua wanita kulit putih.

"Nominasi secara keseluruhan mewakili keragaman latar belakang, pengalaman, dan perspektif yang luas yang membuat bangsa kita kuat," kata Biden dalam pernyataanya.

Pencalonan yang diusulkan Biden berasal dari asal-usul beragam, termasuk para calon dengan pengalaman sebagai pembela umum, yang memberikan saran hukum gratis kepada orang-orang yang tidak mampu saat mereka menghadapi tuntutan perdata atau pidana.

Di bawah Konstitusi AS, presiden mencalonkan sejumlah orang untuk menjabat di Mahkamah Agung dan pengadilan federal lainnya untuk masa jabatan seumur hidup, sementara Senat memiliki kewenangan untuk menentukan apakah akan menyetujui atau tidak calon tersebut.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar