Kaesang Lakukan Ghosting Pada Felicia, ini Penjelasan Psikologisnya

Minggu, 07/03/2021 17:30 WIB
Unggahan Meilia, Ibu Felicia yang kesal pada Kaesang [Instagram] Ia menyebut Kaesang ingkar janji. (instagram).

Unggahan Meilia, Ibu Felicia yang kesal pada Kaesang [Instagram] Ia menyebut Kaesang ingkar janji. (instagram).

law-justice.co - Istilah ghosting kembali jadi sorotan banyak netizen. Pasalnya, perilaku ini disebut-sebut banyak membuat hubungan berakhir tanpa komunikasi yang jelas.

Dikutip dari Psychology Today, ghosting merupakan kejadian saat seseorang tiba-tiba mengakhiri komunikasi dengan yang lainnya tanpa penjelasan.

Perilaku ghosting dapat menyakiti korban, hal ini juga dijelaskan oleh psikolog pro Help Center Nuzulia Rahma Tristinarum. Bahkan menurutnya, `korban` ghosting sering berakhir tak percaya diri hingga selalu merasa cemas.

Menurut Rahma yang juga seorang konselor perempuan dan kesehatan mental keluarga, ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat berhadapan dengan pelaku ghosting. Apa saja?

Simak tips-tipsnya seperti berikut.

1. Cari tahu informasi tentang pelaku dari orang-orang terdekat mereka.

2. Menyiapkan mental untuk kondisi terburuk

3. Memberi batasan waktu untuk diri sendiri sampai kapan harus menunggu dan kapan saat harus melepaskan.

4. Memberi pesan pada pelaku ghosting maupun orang terdekatnya tentang batasan waktu yang sudah ditetapkan untuk menunggu kejelasan.

5. Tetap menghargai diri sendiri, tidak perlu menyalahkan diri sendiri, apalagi dengan alasan yang belum jelas.

Pelaku ghosting juga sebenarnya bisa memperbaiki kebiasaan mereka. Bukan tidak mungkin kalau sifat ghosting bisa dirubah dengan mulai memiliki mental tanggung jawab.

"Tidak lari saat ada situasi yang tidak nyaman," pesan Rahma.

"Berlatih mengkomunikasikan perasaan. Mengkomunikasikan perasaan merupakan skill yang berbeda dari skill komunikasi sehari hari dan skill komunikasi dalam pekerjaan," katanya.

Tahap terakhir, yang mungkin terdengar sulit adalah berani memutuskan apa yang sebaiknya harus berakhir dengan hubungan yang masih bisa dipertahankan. Hal ini dikarenakan pelaku ghosting seringnya tak sadar meninggalkan sebuah `harapan` pada pasangan mereka karena tak ada komunikasi yang jelas.

"Belajar berani melepaskan sesuatu dan berani memilih," tutupnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar