Polisi Minta Tak Perlu Gaduh soal Kasus Abu Janda, Ini Alasannya

Selasa, 02/02/2021 20:57 WIB
Polisi minta masyarakat tak gaduh soal kasus Abu Janda (Fajar).

Polisi minta masyarakat tak gaduh soal kasus Abu Janda (Fajar).

Jakarta, law-justice.co - Pihak Kepolisian meminta masyarakat untuk tidak gaduh dengan kasus dugaan rasis yang menjerat Permadi Arya atau Abu Janda. Pasalnya, Polri berjanji akan mengusut tuntas semua kasus yang telah dilaporkan termasuk kasus Abu Janda.

Karena itu, polisi akan kembali memeriksa Abu Janda pada Kamis (4/2/2021). Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono juga menegaskan jika kepolisian telah menjadwalkan terkait adanya laporan DPP KNPI terkait dugaan rasisme dan persoalan penghinaan agama Islam yang dilakukan Abu Janda.

“Diimbau kepada masyarakat tidak perlu melakukan tindakan yang berujung pada kegaduhan. Yakin Polri bisa menyelesaikan seluruh kasus yang telah dilaporkan secara professional dan akuntabel dan terbuka,” jelas Rusdi, Selasa (2/2/2021).

Janji Korps Bhayangkara itulah, yang akan menjadi tolok ukur kekuatan Abu Janda terkait banyak komentar kontroversialnya selama ini. Belakangan sebelum pemanggilan tersebut Abu Janda juga telah membuka pengakuan yang mengejutkan.

Dikutip dari video berjudul ‘Abu Janda soal Rasis dan Islam Arogan’ di program Blak-blakan, Abu Janda menjelaskan, sebelum aktif bermedia sosial dan masuk tim kampanye Jokowi, dia merupakan karyawan perusahaan Jepang. Menariknya, dia memastikan, hidupnya saat ini lebih baik dibandingkan sebelumnya.

“Kalau orang bisnis itu istilahnya jebol itu ya pas direkrut sama Pak Jokowi tahun 2018. Kita direkrut setahun sebelum Pilpres. Jadi aku lumayanlah, Alhamdulillah dapetnya (gaji) lumayan. Itu jackpot lah, sebelumnya bisa makan aja udah syukur,” ujarnya, dikutip Selasa 2 Februari 2021.

Kendati demikian, Abu Janda menolak seandainya publik menyebut dia sebagai buzzer Jokowi. Pria yang sejak lama aktif di media sosial itu memang bergabung di tim pemenangan Jokowi-Maruf pada Pilpres dua tahun lalu. Namun, kala itu posisinya sebagai influencer atau orang yang memberikan pengaruh kepada masyarakat.

Karenanya Abu Janda mengaku mendapat bayaran yang cukup besar dari perannya sebagai influencer, yang mampu mendapat perhatian masyarakat di setiap pernyataan yang dimunculkannya di setiap medianya.

Kompensasi bayaran itulah yang diterima Abu Janda sebagai influencer selama ini. Meski dirinya mengaku sering diremehkan, namun siapa sangka dirinya mengaku pernah menyenyam pendidikan di Australia.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar