Ridwan Kamil Cari 5000 Pemuda untuk Nikahi Kembang Desa, Ini Syaratnya

Sabtu, 30/01/2021 05:24 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil cari 5000 pemuda untuk jadi petani milenial dan nikahi kembang desa (Kompas)

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil cari 5000 pemuda untuk jadi petani milenial dan nikahi kembang desa (Kompas)

Bandung, Jabar, law-justice.co - Demi mendukung produktifitas dari anak bangsa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka kesempatan bagi anak muda untuk menjadi petani milenial atau 4.0 dan siap tinggal di desa. Semakin menarik, karena Pemprov Jabar akan meminjamkan lahan dan bisa menikahi kembang desa. Dengan program ini, dia berharap anak muda tak lagi hanya ingin tinggal di kota.

"DICARI 5000 ANAK MUDA JAWA BARAT YANG MAU BELA NEGARA DENGAN MENJADI PETANI 4.0. Daripada nganggur dan banyak rebahan melamun karena covid, mending gabung aja." tulis Ridwan Kamil seperti dikutip dari di akun Instagram miliknya.

Ia menambahkan, tiap petani milenial yang terpilih bakal mendapat pinjaman lahan seluas 2.000 meter persegi dari Pemprov Jabar. Ia menjamin lahan yang akan dipinjamkan memiliki tanah yang subur. Para petani milenial juga akan diberi pinjaman modal dari Bank Jabar.

"Tanah subur masing-masing dipinjamkan 2000 m2 dari pemprov. Modal dari @bankbjb dan hasil langsung dibeli oleh @agrojabarofficial." tulisnya lagi.

Pendaftaran program ini akan dibuka pekan depan. Anak muda yang terpilih masuk di program ini diminta untuk tinggal di desa tempat mereka bertani.

"Daripada jadi pengangguran kan? Salah satu syaratnya mau tinggal ngekos di desa. Menikahi kembang desa adalah pilihan." kata Ridwan Kamil.

Sebelumnya, prai yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan Indonesia khususnya di Jabar membutuhkan petani muda agar sektor pertanian terus tumbuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Upaya mewujudkan petani muda maka Pemerintah Provinsi Jabar menyediakan lahan yang diperbolehkan petani milenial untuk menggarapnya dan menjadi sumber penghasilan yang lebih baik daripada di kota.

"Syaratnya mau berkeringat, dan syarat wajib tinggal di desa, jangan ingin programnya tapi tinggal di kota," tegasnya.

Ia menyampaikan petani milenial itu hanya cukup bekerja menanam dan merawat tanamannya agar tumbuh baik, kemudian diberi pinjaman modal, lalu hasil pertaniannya akan dibeli oleh PT Agro Jabar.

"Tanah dikasih, modal dikasih, hasil dibeli, sudah seenak-enaknya hidup, tinggal hidup mau kerja saja," katanya.

Ia mengungkapkan rencananya Pemprov Jabar menyiapkan lahan 4 ribu hektare di Kabupaten Subang yang siap digunakan untuk petani milenial. Ia berharap program itu mendapat dukungan dari pemerintah daerah untuk menciptakan swasembada pangan di Jabar.

"Saya tidak melihat alasan tidak berhasil, sampai suatu hari tinggal di desa itu keren," tutupnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar