Berdalih Usai Sebut Islam Arogan, Abu Janda: Itu Konteksnya Autokritik

Kamis, 28/01/2021 12:41 WIB
Abu Janda. (Warta Kota)

Abu Janda. (Warta Kota)

Jakarta, law-justice.co - Pegiat Media Sosial, Permadi Arya alias Abu Janda berdalih kicauannya soal Islam arogan merupakan bentuk autokritik atau kritik terhadap diri sendiri usai menuai kontroversi di kalangan warganet.

Kasus ini bermula saat Permadi Arya berkicau di akun Twitter-nya bahwa agama Islam adalah agama pendatang dari Arab. Sementara, agama asli Indonesia itu adalah Sunda Wiwitan dan kepercayaan lainnya.

"Islam memang agama pendatang dari Arab, Agama Asli Indonesia itu Sunda Wiwiwtan, Kaharingan dll. Dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal @awemany," kicaunya lewat akun @permadiaktivis1, Senin (25/1).

Pegiat media sosial lainnya, Akhmad Sahal, menampik tuduhan Permadi mengenai Islam Arogan. Menurutnya, tak semua aliran Islam melarang tradisi lokal.

"Twit @permadiaktivis1 yang bilang Islam sebagai arogan ini ngaco banget. Memang ada aliran Islam tertentu yang haramkan tradisi lokal, tapi muslim yang menentang aliran tersebut banyak sekali. Paham keislaman NU justru sangat ramah dengan tradisi lokal. Menyebut Islam argoan itu koplak!" kata dia, lewat akun @sahaL_AS, Rabu (27/1)

Permadi menjelaskan kepada Sahal bahwa cuitan itu adalah respon terhadap kicauan mantan Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain yang dianggapnya provokatif.

"Jangan diambil tanpa konteks donk yai @sahaL_AS , itu ngejawab cuitan tengkuzul yang provokatif rasis, bukan twit mandiri di temlen," tulis Permadi membalas cuitan Sahal.

Namun, menurut Sahal sikap yang dilakukan oleh Permadi salah. Menurutnya, Permadi tak bisa menjadikan Tengku Zul sebagai representasi Umat Islam secara keseluruhan.

"Kalo gitu, harusnya fokus aja mengkritik paham keislaman Tengkulzul cs, bukan melabeli Islam sebagai arogan. Tengkuzul memang Islam. Tp Islam jauh lebih luas dan lebih beragam. Islam tak Identik dengan Tengku Zul," protesnya Sahal lewat Twitternya, Rabu (27/1).

Menanggapi cuitan itu, Permadi mengkarifikasi jika cuitannya juga merupakan sebuah otokritik.

"Itu konteksnya otokritik yai.. jadi islam di situ (kita islam) yang arogan," balas Permadi Arya menanggapi kritik dari Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat Akhmad Sahal.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar