PA 212 Sebut Bencana di Indonesia Azab karena Ulama Dizalimi

Selasa, 19/01/2021 22:19 WIB
Sekjen PA 212 Novel Bamukmin se ut bencana di Indonesia sebagai azab Allah karena ulama dizalimi (Harian Pijar)

Sekjen PA 212 Novel Bamukmin se ut bencana di Indonesia sebagai azab Allah karena ulama dizalimi (Harian Pijar)

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah daerah di Indonesia tengah dilanda bencana alam. Contoh yang paling besar adalah banjir bandang yang melanda Kalimantan Selatan atau Kalsel dan gempa yang menimpa warga Sulawesi Barat atau Sulbar.

Menurut Persaudaraan Alumni atau PA 212 bencana tesebut terjadi sebagai bentuk kemurkaan Sang Pencipta. Wasekjen DPP PA 212, Novel Bamukmin mengatakan, bencana besar yang terus-terusan menimpa Indonesia merupakan teguran supaya pemerintah menjalani taubat massal.

“Kita (Indonesia) sudah dikepung dengan musibah dari pandemi, krisis ekonomi, sampai musibah malapetaka bencana di berbagai daerah yang seharusnya rezim ini taubat massal,” katanya, Selalsa (19/1/2021).

Novel menjabarkan, bahwa bencana yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia telah menghilangkan banyak nyawa, dan membuat sejumlah warga kehilangan tempat tinggalnya. Kenyataan tersebut, kata dia, seakan membuktikan bahwa Tuhan sedang menimpakan azab pada orang-orang zalim di negeri ini.

“Kalau Allah sudah murka, maka Allah tidak pandang bulu, siapa pun akan terkena dampaknya, bukan hanya orang itu atau kelompok dari rezim,” urainya.

“Rezim budek ini budeknya sudah keterlaluan, saking budeknya hatinya sampai ketutup akan kebenaran,” sambung Novel.

PA 212 sebut bencana diturunkan karena ulama dizalimi
Bukan hanya itu, Novel menambahkan, Tuhan juga murka lantaran ulama-ulama di Indonesia mendapat perlakuan kurang baik, alias dizalimi. Namun, sayangnya, saat bencana itu diturunkan ke bumi Nusantara, bukan hanya pelaku kezaliman saja yang terkena akibatnya, melainkan orang lain di sekitarnya.

“Ini yang Allah hukum dengan ditimpakan murkanya karena telah menzalimi ulama dan umat Islam, akan tetapi semuanya menanggung akibatnya,” kata dia.

Diketahui, sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB merilis, sampai dengan 16 Januari 2021, sudah terjadi 163 bencana. Dari jumlah bencana itu, disebutkan telah merenggut total 80 orang meninggal dunia dan 19 orang lainnya dinyatakan hilang.

Sementara 858 orang mengalami luka dan 405.584 warga masih mengungsi.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar