Yakin Aman, Pemkab Sleman Putuskan Sekolah Tatap Muka Mulai Februari

Selasa, 05/01/2021 10:40 WIB
Bupati Sleman Sri Purnomo. (Detik).

Bupati Sleman Sri Purnomo. (Detik).

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Kabupaten Sleman bakal menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada Februari 2021. Terutama untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Sedangkan jenjang TK dan PAUD belum akan dilaksaakan.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, untuk PTM direncanakan akan digerak secara serentak untuk jejang SD dan SMP atau yang menjadi kewenangan kabupatan, mulai 1 Februari 2021. Untuk itu, sekolah sudah diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarana penunjang.

“Di Januari ini, kami memberikan arahan kepada sekolah untuk PTM tersebut,” kata Sri Purnomo,Senin (4/1/2020).

Sri Purnomo menjelaskan, untuk PTM sendiri tetap dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Contoh teknisnya tempat duduk siswa dibuat berjarak, siswa wajib mengenakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruang kelas.

“Jadi skemanya adalah penerapan Cita Mas Jajar (cuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan jaga jarak) yang merupakan kunci untuk pencegahan penyebaran COVID-19,” paparnya.

Namun begitu, untuk PTM ini, tetap harus ada izin dari orang tua atau wali murid. Jika ada yang tidak memberikan persetujuan, tetap akan memberikan pelayanan pembelajaran secara daring, berapa pun jumlah siswanya.

“Misal dari 100 siswa, hanya ada dua yang tidak setuju, maka dua siswa itu tetap akan dilayanan pembelajaran secara online,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Ery Widaryana menambahkan untuk PTM sudah melakukan persiapan sejak November 2020, termasuk meminta persetujuan orang tua.

Sekolah juga sudah membuat skenario pembelajaran tatap muka, mulai dari kedatangan siswa sampai pulang.

“Saat ini sudah banyak orang tua yang memberikan persetujuan PTM. Namun demikian, wali murid masih berhak membatalkan persetujuan apabila pertimbangannya eksalasi kasus Covid-19,” jelasnya..

Menurut Ery, sebelum menerapkan PTM, terlebih dahulu akan menginventarisasi sekolah mana saja yang siap membuka pembelajaran tatap muka, serta berkoordinasi dengan Satgas COVID-19.

Untuk PTM sendiri akan dilakukan dengan sangat terbatas dan hati-hati. Tiap kurun waktu tertentu akan dilaksanakan evaluasi.

“Pada tahap awal, pembelajaran tatap muka tidak dilaksanakan secara full melainkan dengan sistem shift. Pengaturan jadwal masuk pun sepenuhnya menjadi wewenang sekolah,” terangnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar