Pasar Optimis, IHSG diproyeksi Kembali Perkasa Sepekan Kedepan

Minggu, 29/11/2020 13:42 WIB
IHSG (Vibiz News)

IHSG (Vibiz News)

Jakarta, law-justice.co - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,41% ke level 5.783,34 pada perdagangan Jumat (27/11/2020) lalu. Apabila melihat dalam sepekan, IHSG berhasil terangkat hingga 3,80%.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, akan ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan pertama Desember 2020.

Dari global, pemerintahan Trump yang menyediakan sumber daya federal untuk transisi Presiden terpilih Joe Biden menuju Gedung Putih, membuka jalan transisi tersebut berlangsung dengan mulus. Seiring turunnya risiko politik AS akibat konflik pemilu, berhasil menjadi katalis positif yang mendorong pasar saham naik.

Selanjutnya, saat ini pasar keuangan sangat optimis dengan skenario vaksin tersedia secara bertahap tahun depan dan ekonomi kembali normal. Di awali Pfizer dan BioNTech mengatakan uji vaksin efektif 95% lawan virus corona.

Sesudah itu, ada perusahaan Moderna yang mengklaim vaksin yang dikembangkan punya kemanjuran 94,5% vaksin lawan Covid-19. Kemudian ada Vaksin AstraZaneca dan Oxford asal Inggris yang merilis keberhasilan membuat vaksin dengan tingkat efektivitas 70% melawan Covid-19 sesudah uji fase ke-3.

"Kehadiran vaksin membuat pasar saham sangat optimis akan pemulihan ekonomi akan segera terjadi," katanya dalam rilis, Minggu (29/11/2020).

Masih dari global, rilis risalah Rapat Dewan Gubernur bank sentral Amerika (Federal Reserve/Fed) yang dilaksanakan pada bulan Oktober menunjukkan adanya diskusi mengenai bagaimana caranya untuk menambah kebijakan moneter akomodatif dalam rangka membantu proses pemulihan ekonomi akibat pandemi covid 19. Menurut Hans, tambahan Stimulus Moneter tentu menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan.

Pencalonan mantan Kepala Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan mendapat apresiasi positif dari pasar dan meningkatkan harapan stimulus fiskal besar. Yellen yang dianggap seorang ekonom tenaga kerja diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk mendorong ekonomi keluar dari resesi akibat pandemi virus korona.

Selanjutnya data penambahan jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran sebanyak 778,000 naik dari minggu sebelumnya 742,000 di Amerika Serikat juga menjadi perhatian pasar.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar