Pulihkan Ekonomi, Australia Donasi Total Rp. 5 Triliun di Asia Pasifik

Senin, 02/11/2020 16:01 WIB
Perdana Menteri Australia Scott Morison (iNews)

Perdana Menteri Australia Scott Morison (iNews)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Federal Australia mengambil langkah diplomatik yang dramatis dengan mengumumkan komitmen bantuan sebesar 500 juta dolar (sekitar 5 triliun rupiah) untuk vaksin corona bagi negara Asia Tenggara dan Pasifik.

Komitmen ini merupakan dana tambahan setelah sebelumnya Australia telah berkomitmen sebesar Rp3 triliun untuk membantu negara-negara Pasifik yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi.

Tambahan dana Rp 5 triliun kali ini dimaksudkan untuk mendistribusikan jutaan dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara di kawasan, serta memberikan dukungan teknis untuk memastikan vaksinasi tersebut aman bagi penggunanya.

Dalam pernyataan bersama pada akhir pekan, Menteri Luar Negeri Marise Payne, Menteri Kesehatan Greg Hunt dan Menteri Pembangunan Internasional Alex Hawke mengatakan program ini akan membantu memastikan negara-negara Pasifik bisa mendapatkan cakupan imunisasi penuh serta akan berkontribusi signifikan untuk upaya serupa di Asia Tenggara.

"Memastikan negara-negara di kawasan dapat segera pulih dari dampak kesehatan dan ekonomi pandemi global ini, sangat penting bagi masa depan ekonomi kita bersama di dunia pasca pandemi," demikian isi pernyataan yang diterima ABC.

"Peluncuran vaksin yang cepat dan aman di Pasifik dan Asia Tenggara membuat perjalanan, pariwisata dan perdagangan dengan mitra utama kita di wilayah tersebut kembali normal," katanya.

Namun sampai saat ini belum jelas vaksin mana yang akan didistribusikan.

Pemerintah Australia mencapai kesepakatan dengan perusahaan farmasi Inggris Astrazeneca dan perusahaan lokal CSL untuk pembelian vaksin bagi warga Australia dan negara kawasan.

Melalui kesepakatan itu, Pemerintah Australia bisa mengakses sekitar 85 juta dosis vaksin, jika kedua vaksin yang dikembangkan perusahaan tersebut lolos uji coba untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Negara-negara di dunia kini berlomba mengembangkan dan mendistribusikan vaksin COVID-19, sehingga mendorong terjadinya persaingan strategis.

Sumber ABC di kalangan pemerintah mengatakan pengumuman bersama ketiga menteri ini menunjukkan tekad Australia untuk meningkatkan pengaruh regional pasca pandemi.

Awal tahun ini, Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan Pasifik dan negara-negara lain "mengharapkan" Australia untuk membantu negara berkembang dalam memerangi virus ini.

Namun Pemerintah China dan kalangan swasta di sana telah menyalurkan sumber daya yang sangat besar untuk memproduksi vaksin.

Para ahli mengatakan perusahaan China telah mengembangkan empat dari belasan vaksin potensial yang saat ini sedang diuji di seluruh dunia.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar