Mobil Pribadi dan Ambulans Disebut Polisi Suplai Batu ke Perusuh

Rabu, 14/10/2020 14:31 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus sebut ada mobil pribadi dan ambulans suplai batu ke perusuh (kastara.id)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus sebut ada mobil pribadi dan ambulans suplai batu ke perusuh (kastara.id)

Jakarta, law-justice.co - Polisi terus mendalami pihak-pihak yang terlibat dalam aksi demo tolak Undang-Undang Omnibus Law yang berujung rusuh pada Selasa (13/10/2020) kemarin. Dari hasilnya, polisi menemukan adanya dugaan keterlibatan pihak lain yang menggunakan kendaraan pribadi hingga ambulans untuk menyuplai makanan hingga batu untuk kerusuhan.

"Semua masih kita dalami ya, tetapi memang dropping makanannya ada, ada yang men-dropping, ada indikasi beberapa kendaraan, sudah kita deteksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/10/2020).

Yusi mengatakan bahkan beberapa kendaraan, seperti ambulans, juga digunakan agar bebas bergerak memberikan suplai ke para perusuh. Selain itu, kendaraan pribadi digunakan oleh pihak yang memfasilitasi kerusuhan.

"Ini modus baru lagi sekarang ini, ada yang menggunakan ambulans yang bebas bergerak ini, ada juga kendaraan pribadi sudah kita deteksi semua, kita dalami," ucap Yusri.

Yusri menjelaskan kendaraan pribadi hingga ambulans ini tidak hanya menyiapkan makanan bagi para pendemo. Sejumlah kendaraan bahkan terlihat mempersiapkan alat, seperti batu-batu, untuk massa rusuh saat demonstrasi kemarin.

"Mereka menyiapkan makanan semuanya. Bahkan ada indikasi menyiapkan alat-alat batu untuk demonstrasi, pelemparan-pelemparan," ujar Yusri.

Seperti diketahui, PA 212 dkk melakukan demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020) kemarin. Situasi demonstrasi tersebut awalnya berjalan kondusif hingga pukul 16.00 WIB.

Namun ketika massa demo PA 212 dkk membubarkan diri, tiba-tiba ada massa lain yang didominasi remaja melakukan kericuhan. Saat inilah terjadi kericuhan di sejumlah wilayah di Jakarta hingga malam hari. Saat itu pihak kepolisian pun sudah melakukan upaya imbauan kepada massa agar pulang. Akan tetapi, imbauan itu tidak diindahkan sehingga berujung ricuh.

Saat ini jajaran Polda Metro Jaya mengamankan ribuan orang terkait demonstrasi tolak omnibus law UU Cipta Kerja yang berujung ricuh tersebut. Hampir 75 persen yang diamankan merupakan anak remaja.

"Ada 1.377 yang kita amankan baik sebelum unjuk rasa dan pasca-unjuk rasa yang terjadi adanya bentrokan," katanya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar