Buntut Tewasnya Satu Keluarga karena Jebakan Tikus, Polisi Lakukan Ini

Selasa, 13/10/2020 13:31 WIB
Empat orang meninggal karena tersengat listrik dari jebakan tikus di Bojonegoro, Jawa Timur (sergap TKP)

Empat orang meninggal karena tersengat listrik dari jebakan tikus di Bojonegoro, Jawa Timur (sergap TKP)

Bojonegoro, Jatim, law-justice.co - Meninggalnya empat orang dari satu keluarga karena terstrum listrik dari jebakan tikus di Bojonegoro, Jawa Timur membuat polisi memeriksa sejumlah saksi. Pada Selasa (13/10/2020), Polisi memeriksa lima orang saksi.

Salah satu saksinya adalah pemilik rumah yang mengalirkan listrik ke jebakan tikus itu. Lalu pembuat jebakan tikus dan beberapa warga lainnya.

"Sudah ada lima orang saksi yang diperiksa penyidik, dan hari ini akan ada yang ditetapkan tersangka setelah dilakukan gelar perkara," kata Kapolres Bojonegoro AKBP M Budi Hendrawan.

Budi menyampaikan, nantinya tersangka akan dikenakan Pasal 359 KUHP, atas kelalaian yang mengakibatkan nyawa orang lain melayang. "Pelaku akan disangkakan dengan Pasal 359. Ada dua orang yang akan ditetapkan tersangka nantinya oleh penyidik," imbuhnya.

Kapolres Budi berharap, kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat. Sehingga tidak ada lagi petani yang membuat jebakan tikus listrik.

"Jadi sudah sering kali kita imbau saat anggota patroli di kampung dan jalan persawahan untuk tidak membuat pengusir tikus dari aliran listrik. Ke depan akan kita razia juga," lanjutnya.

Minggu (11/10), satu keluarga di Bojonegoro tewas tersetrum di sawah. Mereka menjadi korban jebakan tikus listrik.

Korban terdiri dari seorang pria bernama Parno (55), istrinya Riswati (50) serta dua anaknya, Jayadi (32) dan Arifin (21). Informasi yang dikumpulkan oleh petugas Polsek Kanor, sekitar habis magrib, Parno bersama anak pertamanya Jayadi pergi ke sawah yang tak jauh dari rumahnya.

Mereka hendak mengairi sawah. Namun sebelum tiba di sawahnya, ada bambu penyangga kawat aliran listrik jebakan tikus, yang roboh ke sawah di sekitarnya. Karena gelap, korban diduga tidak tahu kalau ada kawat tercecer di tanah. Sehingga keduanya tersetrum dan tewas.

Karena hingga sekitar pukul 22.00 WIB Parno dan Jayadi tak kunjung pulang, Arifin dan ibunya mencari ke sawah. Namun diduga karena tidak mengetahui di jalan menuju sawahnya ada kawat listrik yang tergeletak di tanah, keduanya turut tersetrum dan meninggal di lokasi.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar