Nadiem Siap Perjuangkan Kuota Internet Untuk Siswa, Tapi Enggak Janji!

Kamis, 13/08/2020 13:03 WIB
Nadiem Makarim. (Gatra)

Nadiem Makarim. (Gatra)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan bakal terus memperjuangkan ketersediaan akses paket data internet untuk siswa dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hanya saja dia tidak bisa menjanjikan hal itu bisa terlaksana.

"Kita perjuangkan terus dan akan terus memberikan dukungan untuk membantu dalam aspek paket data. Kita juga sedang berdiskusi dengan operator telekomunikasi untuk mencapai hal itu. Jadi semoga saja. Saya nggak bisa berjanji apapun, tapi itu sesuatu yang kita akan perjuangkan," ujarnya di acara webinar `JakPost Up Close #9: Educating the nation: 2020-2025` seperti melansir detik.com, Rabu 12 Agustus 2020.

Hal itu dia sampaikan karena mendapat pertanyaan apakah pemerintah tetap akan mengembangkan pembelajaran jarak jauh saat sekolah sudah dibuka dan apakah bakal menyediakan fasilitas untuk siswa.

Menurut dia, ketersediaan akses paket data terkait PJJ adalah sesuatu yang sedang diperjuangkannya di kementerian. Menurutnya, anggaran di Kemendikbud banyak yang direalokasikan guna penanganan COVID-19 dan mendukung PJJ.

"Ini merupakan sesuatu yang sedang saya perjuangkan. Jadi kita banyak merealokasi semua anggaran di kementerian untuk terkait COVID ini dan mendukung pembelajaran jarak jauh," ucapnya.

Kata dia, banyak orang tua mengeluhkan biaya terkait paket data di masa pandemi ini. Khususnya bagi keluarga yang memiliki anak lebih dari satu.

"Saya pikir ungkapan yang sering kita dengar biaya paket data itu membuat dampak yang signifikan bagi orang tua. Khususnya yang anaknya lebih dari satu. Dan itu sesuatu yang akan saya perjuangkan," jelasnya.

Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia sebagian besar daerah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) guna mencegah penyebaran virus Corona.

Namun, sejumlah orang tua, guru, dan siswa banyak juga yang mengeluhkan biaya terkait paket data selama PJJ berlangsung.

Dia sendiri mengakui salah satu masalah yang kerap menjadi beban bagi orang tua murid adalah soal pembiayaan pendidikan. Khususnya bagi sebagian besar masyarakat sedang menerapkan sistem PJJ akibat pandemi Corona.

"Satu yang besar dan selalu kami dengar adalah situasi pembiayaan yang memang menjadi beban ekonomi bagi banyak sekali orang tua murid dan ada juga beban untuk sekolah," katanya.

Hanya saja kata dia, Kemendikbud telah memberikan fleksibilitas dalam menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terkait persoalan itu. Namun ia mengatakan masih akan melakukan sosialisasi lanjutan terhadap kebijakan dana BOS.

"Dan ini mungkin kami sudah memperbolehkan dana BOS, Bantuan Operasional Sekolah, itu digunakan untuk pulsanya murid-murid. Tapi mungkin kita harus sosialisasikan lagi, dan akan kami kaji sebagai masukan," tuturnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar