Soal Obat Covid-19, Anji Dicecar 45 Pertanyaan Selama 10 Jam

Senin, 10/08/2020 22:47 WIB
Wawancara Orang yang Klaim Penemu Obat Corona, Pemerintah Sindir Anji. (Suara).

Wawancara Orang yang Klaim Penemu Obat Corona, Pemerintah Sindir Anji. (Suara).

Jakarta, law-justice.co - Musisi Anji telah selesai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Penyidik mencecar 45 pertanyaan ke Anji terkait konten youtube-nya yang dinilai kontroversi.

"Sekitar 10 jam dan 45 pertanyaan. Tapi ada yang satu pertanyaan butir-nya sampai saya pegel juga," ujar Anji di Polda Metro Jaya, dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (10/8/2020).

Anji mengatakan video wawancaranya dengan Hadi semata-mata untuk membuat masyarakat optimistis dan tidak stress karena pandemi Covid-19.

"Enggak ada keuntungan baik buat pak Hadi Pranoto maupun buat saya. Dan akhirnya saya melakukan wawancara itu," katanya.

Kuasa hukum Anji, Milano Lubis menambahkan kliennya akan terus bersikap kooperatif dengan pihak kepolisian terkait kasus ini. "Sampai tuntas," ucap Milano.

Anji diketahui telah memenuhi panggilan kepolisian terkait kasus obat herbal corona yang turut menyeret nama Hadi Pranoto.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan Anji diperiksa hari ini dan tengah diperiksa sekitar pukul 10.30 WIB dan pemeriksaan tersebut baru selesai sekitar pukul 21.00 WIB.

Adapun laporan obat herbal corona ini dilayangkan oleh Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid. Laporan itu kemudian telah diterima pihak kepolisian dengan nomor LP/4358/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 3 Agustus 2020.

Menurut Muannas beberapa hal dalam video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto berbahaya.

Salah satunya adalah terkait biaya rapid dan swab tes dengan metode yang dia miliki, yakni digital technology yang dianggap lebih efektif namun biayanya murah Rp10 ribu sampai Rp20 ribu.

Video wawancara Anji dengan Hadi sendiri dipublikasikan pertama kali pada 31 Juli 2020. Sebab menuai kontroversi, Youtube pun menurunkan video tersebut. Anji pun telah meminta maaf atas kegaduhan yang telah dia timbulkan.

Permintaan maaf itu dilontarkan melalui akun instagram pribadinya setelah bertemu dengan tiga dokter, yaitu Tirta Mandira Hudhi, Widi Hadian dari JDN Indonesia, dan Fajri Addai dari IDI Jakarta Pusat.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar