Soal Klepon Tak Islami, UAS: Lagu Lama dengan Aransemen Baru!
Ustaz Abdul Somad (nadpost.com)
Jakarta, law-justice.co - Penceramah Kondang, Ustaz Abdul Somad akhirya buka suara soal ramainya meme gambar "kue Klepon tak Islami` beberapa waktu lalu.
Dia menyebut peristiwa ini dengan istilah `lagu lama dengan arransemen baru` yang diduga dilakukan oleh komunis.
Hal ini disampaikan Ustadz Abdul Somad (UAS) di akun media sosial facebooknya, Sabtu (25/7/2020).
Dia menjelaskan, kue klepon dalam istilah melayu itu `Buah Melako`.
Ulama asal Sumatera itu mengisahkan kembali kisah pilu lenyapnya Kesultanan Melayu oleh ulah komunis dan mengambil hikmah dari viralnya klepon.
Berikut penuturan lengkap UAS dalam akun media sosial facebooknya:
BUAH MELAKO
Orang kampung saya yang Melayu mazhab O menyebut Malaka itu Melako. Makanan ini mereka sebut Buah Melako karena dua alasan: pertama, karena warna dan bentuknya mirip seperti buah Malaka. Berwarna hijau dan berbiji hitam di dalam. Kedua, karena mengenang Kesultanan Malaka sebagai kebanggaan orang Melayu, pernah jaya di Nusantara hingga jatuh oleh penjajah kapir Portugis pada tahun 1511M.
Malaka adalah nostalgia masa lalu. Ketika Sultan Iskandar Muda dari Kerajaan Pasai (Aceh) akan melawat Malaka, ia singgah di sebuah tanjung. Di sana ia menikah dengan Siti Ungu Selendang Bulan. Dari pernikahan itu lahir seorang anak laki-laki bernama Abdul Jalil, beliau sultan pertama kesultanan Asahan (sekarang Tanjung Balai Asahan).
dari Kerajaan Pasai (Aceh) akan melawat Malaka, ia singgah di sebuah tanjung. Di sana ia menikah dengan Siti Ungu Selendang Bulan. Dari pernikahan itu lahir seorang anak laki-laki bernama Abdul Jalil, beliau sultan pertama kesultanan Asahan (sekarang Tanjung Balai Asahan).
Sunnatullah, Patah tumbuh hilang berganti, ketika kesultanan Malaka jatuh, maka muncullah kerajaan-kerajaan Melayu Islam yang kuat hingga sekarang ini, seperti Kerajaan Johor, Kerajaan Terengganu dan beberapa kerajaan di semenanjung.
Namun tak demikian halnya dengan kerajaan-kerajaan Melayu di Sumatera Timur (Kesultanan Langkat, Deli, Serdang dan Asahan). Terjadi pergolakan revolusi sosial pada Maret 1946, sultan-sultan dibunuh. Bahkan putri Sultan diperkosa. Terbunuh pujangga besar Melayu sepanjang masa, Amir Hamzah dia bernama.
Kemarahan rakyat miskin disulut, dibakar dengan teriakan nasionalisme, padahal isinya hanyalah komunis sedang bermain menghabisi Melayu dan Islam. Dengan tumbangnya Sultan-Sultan Melayu, maka mufti sebagai simbol tertinggi ulama pun ikut hilang. Hukum Islam pun lenyap. Hanya tinggal hukum pernikahan di Mahkamah Agung, itu pun mau digugat juga di Mahkamah Konstitusi.
Lagu lama itu dilantunkan kembali dengan arransemen baru.
(Ustadz Abdul Somad)
. BUAH MELAKO. Orang kampung saya yang Melayu mazhab O menyebut Malaka itu Melako. Makanan ini mereka sebut Buah Melako...
Dikirim oleh ustadzabdulsomad_official pada Sabtu, 25 Juli 2020
Komentar