Prabowo Menteri Kinerja Terbaik, Mensos Terburuk

Rabu, 22/07/2020 19:57 WIB
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (Sumbarfokus)

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (Sumbarfokus)

Jakarta, law-justice.co - Meski menjadi lawan Jokowi pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto malah menjadi menteri Jokowi yang berkinerja paling baik. Hal itu berdasarkan
hasil survei Charta Politika Indonesia dengan judul `Trend 3 Bulan Kondisi Politik, Ekonomi, dan Hukum Pada Masa Pandemi covid-19`.

Dalam survei tersebut, sebesar 12,8 persen responden menilai Prabowo ialah menteri era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dengan kinerja terbaik. Setelah Prabowo, responden menilai Sri Mulyani memiliki kinerja baik.

Mengacu survei Charta Politika, sebesar 11,5 persen responden menilai Menteri Keuangan itu berkinerja baik. Berturut-turut setelah itu, responden juga menilai baik kinerja Mahfud MD, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.

"Ketiga menteri itu mendapatkan 5,8 persen, 4,6 persen, dan 4,2 persen suara responden. "Kalau dilihat ada Pak Prabowo, ada Sri Mulyani, ada Erick Thohir, ada Mahfud MD, dan ada Basuki (Hadimuljono)," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam paparan survei secara virtual, Rabu (22/7/2020).

Yunarto beralasan, keterkenalan ke publik yang menyebabkan responden menilai lima nama tadi masuk menteri dengan kinerja terbaik. Di antara menteri era Jokowi, kelima sosok memang cukup dikenal publik.

"Bisa saja bias popularitas, seperti saya sebutkan tadi dan mungkin posnya mendapatkan sorotan media di saat situasi pandemi covid-19," ungkap dia.

Akibat keterkenalan itu, kata dia, beberapa responden justru menilai kurang kinerja menteri lain. Misalnya Menteri Sosial Juliari yang hanya mendapatkan suara responden 2,2 persen.

"Ada beberapa yang menarik kalau dibaca di data mentahnya, untuk Pak Juliari Batubara, dia lebih banyak menyebutkan Mensos-nya, bukan nama Juliari Batubara," ucap Yunarto.

Charta Politika melakukan survei dari 6 hingga 12 Juli 2020 dengan metode wawancara melalui telepon. Dalam hal ini, Charta Politika melibatkan dua ribu responden. Metode survei adalah simple random sampling dengan margin of error 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Untuk kriteria responden, minimal 17 tahun atau memenuhi syarat menjadi pemilih di Pemilu.

 

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar