Imbas Kasus George Floyd, Google Diminta Hentikan Layanan Polisi

Selasa, 23/06/2020 17:16 WIB
Kantor Google (BBC.com)

Kantor Google (BBC.com)

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 1.600 karyawan perusahaan Alphabet Inc melakukan protes kepada Google melalui petisi. Petisi tersebut berisi tentang meminta Google untuk menghentikan layanan email dan jasa lainnya kepada pihak kepolisian. Selain itu, para karyawan tersebut juga mengungkapkan kekecewaannya karena Google tidak ikut dalam protes yang dilakukan jutaan orang karena kasus George Floyd.

"Kita seharusnya tidak mengambil untung dari polisi yang rasis," bunyi petisi tersebut dikutip dari Reuters, Selasa (23/6/2020).

Perusahaan telah menjual paket G Suite yang meliputi layanan email, pengeditan dokumen, dan penyimpanan file ke polisi di Clarkstown, New York.

Juru bicara Google mengonfirmasi bahwa perusahaannya telah lama bekerja sama dalam penyediaan platform komputasi umum seperti Gmail, G Suite, dan Google Cloud Platform untuk pemerintah, otoritas lokal, dan kepolisian. Namun pihak kepolisian belum menanggapi persoalan ini.

Sebelumnya, Google juga diprotes dari internal lantaran penjualan dan menjalin kemitraan yang melibatkan militer Amerika Serikat (AS) serta pihak asing.

Pihak Google menyatakan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk membantu pemerintah dengan fasilitas keamanan dunia maya. Selain itu, Google juga akan berkomitmen dalam menghentikan rasisme dengan melibatkan saran dari ratusan karyawannya.

(Bona Ricki Jeferson Siahaan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar