Riset: Indonesia Negara Paling Berisiko Kena Gelombang II Virus Corona

Minggu, 14/06/2020 10:59 WIB
Pasar Klender, Jakarta Timur (Kompas)

Pasar Klender, Jakarta Timur (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Hasil Riset Nomura menyebut potensi bahaya gelombang II atau second wave wabah corona covid-19 mengancam Indonesia.

Bahkan, hasil studi dan riset ini menyebut Indonesia masuk level negara paling berisiko mengalami bahaya second wave bersama 14 negara lain di dunia.

Melansir vivanews.com, Nomura melakukan riset dan analisis di 10 negara bagian di Amerika Serikat serta 45 negara dengan potensi ekonomi besar di dunia yang sedang membuka diri memasuki era new normal.

Datanya diambil dari Google sesuai mobilitas masyarakat dan banyaknya kasus Covid-19 terkini.

Hasil riset ini membagi 3 level bahaya second wave pada 45 negara.

Pada level 1, ada 17 negara yang bisa segera memulihkan kondisi ekonominya karena hanya ada ancaman kecil alias nyaris hampir tak ada gejala second wave.

Di level ini, di antaranya ada Australia, Jepang, Italia dan Korea Selatan.

Selanjutnya 13 negara dalam level peringatan akan potensi second wave. Jerman bersama Belanda, AS, Inggris serta negeri jiran Malaysia masuk di level ini.

Terakhir, 15 negara dalam zona bahaya atau paling berisiko terkena second wave Covid-19. Indonesia masuk di level 3 ini bersama Argentina, Brasil, Kanada, Chile, Kolombia, Ekuador, India, Meksiko, Pakistan, Peru, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan dan Swedia.

Level 1 (ancaman kecil/nyaris tak ada):
Australia, Austria, Belgia, Kroasia, Republik Ceko, Prancis, Yunani, Israel, Italia, Jepang, Luxemburg, Norwegia, Rumania, Korea Selatan, Spanyol, Swiss, Thailand

Level 2 (sedang/peringatan):
Denmark, Finlandia, Jerman, Hungaria, Irlandia, Malaysia, Belanda, Filipina, Polandia, Portugal, Turki, Inggris, Amerika Serikat

Level 3 (bahaya/paling berisiko):
Argentina, Brasil, Kanada, Chile, Kolombia, Ekuador, India, Indonesia, Meksiko, Pakistan, Peru, Arab Saudi, SIngapura, Afrika Selatan dan Swedia.

Anehnya, riset ini tak mencantumkan China yang diduga kuat menjadi negara asal virus ini.

Tak dipungkiri, pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi ekonomi dunia.

Dan tentu saja, second wave harus dihindari jika ekonomi tak ingin makin terpuruk. Apalagi, seperti kasus Spanish Flu pada 1918, infeksi second wave lebih mematikan dibanding first wave atau gelombang I.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar