Haru, Perawat Hamil 4 Bulan Positif Corona di Surabaya Meninggal Dunia

Selasa, 19/05/2020 05:33 WIB
Haru, Perawat Hamil 4 Bulan Positif Corona di Surabaya Meninggal Dunia. (gelora.co).

Haru, Perawat Hamil 4 Bulan Positif Corona di Surabaya Meninggal Dunia. (gelora.co).

Jakarta, law-justice.co - Tenaga medis kembali menjadi korban dari keganasan virus corona. Mirisnya lagi, saat dinyatakan positif corona, korban yang berprofesi sebagai perawat di RS Royal Surabaya ini tengah mengandung dengan usia kehamilan 4 bulan.

Jubir COVID-19 RS Royal Surabaya, dr Dewa Nyoman Sutanaya SH MHKes MARS mengatakan, korban yang bernama Ari Puspita Sari SKep Ns meninggal pukul 10.50 WIB, Senin (18/5/2020) saat menjalani perawatan di RSAL Dr Ramelan.

"Iya meninggal pukul 10.50 WIB," ujarnya seperti melansir detik.com.

Kata dia, kabar gugurnya perawat Ari yang sudah bekerja selama 2 tahun di RS Royal membuat shock pihak rumah sakit dan rekan-rekannya.

"Tadi perwakilan kami langsung ke RSAL dan melihat rekan kami dibawa masuk lift untuk proses dimandikan dan selanjutkan dimakamkan pihak sana (RSAL)," kata dewa.

Menurut dia, perawat Ari sakit sejak satu minggu lalu. Saat itu sang perawat merasakan salah stau gejala COVID-19 dan diisolasi di RS Royal.

"Beliaunya tidak dirawat di ruang isolasi, tapi kita sendirikan. Sudah ada protokol seperti itu.," tambahnya.

Namun kian hari karena kondisinya kurang baik, akhirnya setelah dirawat 3-4 hari di RS Royal dirujuk ke RSAL Dr Ramelan.

"Akhirnya perawat itu kita rujuk ke RSAL Sabtu (16/5) kemarin. Tapi akhirnya dia meninggal," jelasnya.

Sebelumnya seorang perawat RS Royal Surabaya yang hamil terjangkit virus Corona kritis. Hal itu terlihat dari video yang viral di medsos.

Dari video berdurasi 52 detik yang diamati detikcom, terdapat empat petugas yang memakai APD mendorong bed pasien. Petugas yang mendorong bed pasien lengkap ventilator itu keluar dari suatu ruangan dan melewati sebuah lorong menuju lift.

Bagian atas atau sekitar kepala pasien juga terlihat ditutup dengan kotak plastik bening dan berwarna kuning.

"Ya Allah Ari, Ari, Ari Ari," kata perekam video sambil menangis.

Saat pasien keluar dan melewati lorong menuju lift, perekam video terdengar menyebut nama rekannya sambil menangis. Beberapa kali perekam menyebutkan nama pasien sambil menangis.

 

 
 
 
View this post on Instagram

Ya Allah 😭

A post shared by ndorobeii (@ndorobeii) on

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar