Anies Jamin Pendidikan Anak Tim Medis yang Gugur Akibat Corona

Selasa, 12/05/2020 05:51 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (DDTCNews)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (DDTCNews)

Jakarta, law-justice.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi kerja para tim medis dalam menangani para pasien COVID-19. Tak hanya sekadar ucapan terimakasih, Anies Baswedan bahkan berjanji menjamin bahwa putra-putri dari tenaga medis yang gugur karena turut menangani corona, biaya pendidikannya akan ditanggung.

Anies Baswedan yang juga mantan Mendikbud ini mengatakan, bantuan yang diberikan lewat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut, merupakan salah satu bentuk penghormatan atas jasa para tim medis dalam menghadapi wabah COVID-19.

"Bagi putra-putri dari tenaga kesehatan COVID-19 yang gugur, Pemprov DKI akan menjamin seluruh biaya pendidikannya sampai kuliah," ujar Anies, dikutip dari Instagram resminya, @aniesbaswedan, pada Senin, 11 Mei 2020.

Anies menyampaikan, sejak corona pertama kali mewabah pada Maret 2020 lalu, DKI Jakarta tekah memberikan sejumlah perhatian untuk para tim medis. Bukan cuma insentif, tapi juga menyediakan fasilitas hotel khusus tempat mereka menginap, layanan transportasi TransJakarta hingga santunan kematian.

"Dukungan diberikan sebagai bentuk hormat kami," ujar Anies Baswedan.

Anies Baswedan juga mengatakan, ada banyak dukungan dari publik untuk penanganan kasus corona ini. Namun, bagi tenaga medis, tidak akan ada kompensasi yang sepadan jika mereka wafat. Untuk itu, DKI Jakarta setidaknya memberikan dukungan sebagai salah satu apresiasi bagi profesi yang memiliki jasa yang besar untuk menangani wabah corona di Indonesia.

"Pada mereka kami haturkan rasa hormat dan rasa terima kasih yang tak terhingga. ?Ibu kota bangga pada ibu, bapak, dan rekan-rekan semua," ujar Anies. (viva.co.id).

 

 
 
 
View this post on Instagram

Rabu lalu dipertemukan dengan Pak Syahrul Rahmadi di @MataNajwa, beliau suami dari almarhumah Ninuk Dwi, perawat RSCM, tenaga medis pertama di Indonesia yg gugur dalam tugas melawan COVID-19.⁣ ⁣ Pak Syahrul bercerita mengenai kesulitan yang ia dan keluarga hadapi pasca meninggalnya sang istri. Delapan orang keluarganya menjadi ODP dan diambil tes swab bulan Maret, namun hingga sekarang lebih dari 40 hari kemudian ia belum mengetahui hasilnya. Akibat ketidakpastian ini ia tidak bisa bekerja, dan seluruh anggota keluarganya masih dalam isolasi mandiri.⁣ ⁣ Ini tidak bisa dibiarkan, keluarga tenaga kesehatan yang ditinggalkan tidak boleh terbebani lagi oleh hal-hal semacam ini. Esoknya, hari Kamis kami kirim tim dari Dinkes DKI untuk mengambil ulang tes swab pada seluruh keluarganya di Bekasi.⁣ ⁣ Hasil tes swab oleh Labkesda DKI langsung keluar malam itu juga, dan Alhamdulillah seluruh anggota keluarga pak Syahrul dinyatakan negatif. Mereka bisa kembali beraktivitas.⁣ ⁣ Sebagai dukungan kepada tenaga kesehatan COVID-19, sejak Maret 2020 Pemprov DKI telah memberikan tambahan insentif, akomodasi di hotel milik DKI, dan termasuk fasilitas transportasi bus TransJakarta khusus tenaga medis.⁣ ⁣ Sebagai bentuk hormat kami, selain santunan kematian, bagi putra-putri dari tenaga kesehatan COVID-19 yang gugur, Pemprov DKI juga akan menjamin seluruh biaya pendidikannya sampai kuliah. ⁣ ⁣ Kami menyadari sebesar apapun santunan, jaminan sosial tidak akan pernah bisa menyamai perjuangan dan pengorban para tenaga medis ini. Pada mereka kami haturkan rasa hormat dan rasa terima kasih yang tak terhingga. ⁣ ⁣ Ibukota bangga pada ibu, bapak, dan rekan-rekan semua.

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan) on

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar