Presiden Serbia Mau Penjarakan Striker Real Madrid, Ayahnya Mendukung

Senin, 23/03/2020 17:16 WIB
Striker Real Madrid Luka Jovic (pinterest)

Striker Real Madrid Luka Jovic (pinterest)

Jakarta, law-justice.co - Milan Jovic mendukung pernyataan Presiden Serbia Aleksandar Vucic yang ingin memenjarakan anaknya, Luka Jovic yang kini menjadi striker Real madrid. Namun, dukungan itu disertai dengan syarat, jika anaknya memang bersalah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Serbia menyatakan akan menangkap Luka Jovic seandainya pemain 22 tahun itu tidak ingin mengisolasi dirinya menyusul kebijakan pemerintah untuk memutus penyebaran virus corona.

Jovic sendiri dikecam warga Serbia setelah pekan lalu terlihat berkeliaran di Belgrade, sepulangnya dari Spanyol pada Kamis, 19 Maret 2020. Jovic berkeliaran di Belgrade bersama Nikola Ninkovic, pemain klub Serie B Italia, Ascoli.

"Salah seorang dari mereka (Ninkovic) ada di dalam hotel dan yang lainnya (Jovic) di dalam apartemennya," kata Presiden Serbia Aleksandar Vucic dalam konferensi pers Kamis malam seperti dikutip ESPN.

"Jika mereka keluar dari tempat itu, mereka akan ditangkap. Saya kira keduanya menyesali apa yang telah mereka lakukan, namun saya tegaskan kepada mereka bahwa hidup orang banyak jauh lebih penting dari pada jutaan euro uang mereka," sambung sang presiden beberapa hari lalu.

Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic juga angkat bicara ihwal perilaku dua pemain sepak bola profesional dari negerinya itu.

"Pemain sepak bola kami menjadi contoh yang buruk. Hanya karena miliki banyak uang, mereka mengabaikan seruan pemerintah untuk mengisolasi diri di rumah," ketus Brnabic dikutip Diario AS.

Mengetahui anaknya dikecam pemimpin negara dan juga rakyat Serbia, perasaan Milan Jovic campur aduk. Di satu sisi Milan mengetahui kebijakan pemerintah adalah demi kebaikan rakyat Serbia, akan tetapi di sisi lain Luka adalah putra yang sangat dibanggakan.

Sebagai seorang ayah, bagaimanapun, Milan tetap melontarkan pembelaan. Menurutnya, foto anaknya yang tengah keluyuran, yang beredar di dunia maya, diambil di Spanyol dan bukan Serbia.

"Kirim saja dia (Luka) ke penjara, tapi jika dia memang bersalah," kata Milan seperti dikutip Marca.

"Luka dinyatakan negatif di dua tes. Itulah sebabnya dia bisa pulang ke Serbia. Tapi sekarang dia seakan-akan dipandang sebagai seorang kriminal," lirih Milan.

"Dia akan menerima hukuman itu jika memang dia bersalah. Tapi kenyataannya dia ke Belgrade untuk pulang."

"Luka tidak merayakan apapun di jalan. Dia di rumah pacarnya, dan pacarnya tidak bisa keluar rumah karena sedang hamil."

"Foto yang beredar memang menunjukkan Luka sedang bersenang-senang, tapi itu di Spanyol. Luka pulang ke Serbia untuk bisa bersama keluarganya, dan kami tahu dia akan pulang. Dia selalu siap membantu negaranya, dengan finansial ataupun cara lain."

"Kritik terhadap anak saya ini berlebihan. Banyak hal yang disalahpahami dan itu menyakiti saya!" (Suara.com)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar