Tjipta Lesmana ke Mahfud MD: Sejak Jadi Menteri Terlalu Banyak Omong!

Kamis, 12/03/2020 08:00 WIB
Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana (kiri), dan Menko Polhukam Mahfud MD (kanan). Tjipta Lesmana menyebut Mahfud MD kini terlalu banyak bicara semenjak menjabat sebagai menteri, Selasa (10/3/2020). (tribun).

Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana (kiri), dan Menko Polhukam Mahfud MD (kanan). Tjipta Lesmana menyebut Mahfud MD kini terlalu banyak bicara semenjak menjabat sebagai menteri, Selasa (10/3/2020). (tribun).

Jakarta, law-justice.co - Pakar Komunikasi Politik, Tjipta Lesmana blak-blakan mengkritik Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Tjipta Lesmana menyebut Mahfud MD kini terlalu banyak bicara semenjak menjabat sebagai menteri.

Melalui tayangan YouTube realita TV, Selasa (10/3/2020), Tjipta Lesmana mulanya menyinggung soal wabah Virus Corona yang sudah masuk ke Indonesia.

Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana dalam tayangan YouTube realita TV, Selasa (10/3/2020). (YouTube realita TV)

Terkait hal itu, ia pun menyinggung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ramai dikabarkan akan maju di Pilpres 2024.

"Orang sudah bicara si Anies bakal jadi presiden," ucap Tjipta.

"Begitu meledak ini, Anies kalau enggak salah yang pertama mengatakan bahwa ada kecurigaan."

Diketahui, sebelumnya Anies Baswedan sempat mengungkap masuknya Corona di Indonesia meski pemerintah membantahnya.

Terkait hal itu, Tjipta menilai istana merasa kecolongan dengan pernyataan Anies Baswedan.

Karena itu, Mahfud MD langsung menyampaikan imbauan kepada kepala daerah untuk tak melebih-lebihkan soal Virus Corona.

"Nah, bisa saja istana merasa kecolongan, kok Pemda dulu, kan mestinya pusat kan ya," ucap Tjipta.

"Lalu datanglah Mahfud, Mahfud menurut saya terlalu jauh dia lompatnya."

Tjipta menilai, ucapan Mahfud MD itu ditujukan kepada Anies Baswedan.

Menurut dia, Mahfud MD khawatir jika Aneis Baswedan benar-benar mencalonkan diri di Pilpres 2024 mendatang.

"Karena otak Mahfud ini sudah Pemilu 2024 gitu loh," kata Tjipta.

"Yang sudah disanterkan Anies bakalan terjun."

Meskipun begitu, Tjipta menilai pikiran soal Pilpres 2024 itu terlalu dini untuk dipikirkan saat ini.

"Lalu semacam diberikan stampel, `Anies jangan terlalu cepat`," ujar Tjipta.

"Kalau kita kaitkan itu ada teori komunikasi, itu sasarannya ke Anies karena dia baru ngomong soal (Corona) itu."

Lebih lanjut, Tjipta mengungkapkan prediksinya soal hal yang dipikirkan Mahfud MD.

Menurutnya, Mahfud MD selama ini berpikir Anies Baswedan memanfaatkan isu Virus Corona sebagai panggung politik.

"Seolah-oleh Anies ingin menggunakan masalah Corona sebagai panggung politiknya," ujar dia.

"Mestinya menurut saya Pak Mahfud jangan terlalu cepat ke sana."

Terkait hal itu, Tjipta bahkan secara terang-terangan menyebut Mahfud MD kini terlalu banyak bicara.

"Mahfud ini semenjak jadi Menko Polhukam terlalu banyak ngomong," ujarnya.

"Dan apa yang diomongin enggak ada kaitannya dengan Polhukam."

Simak video berikut ini dari menit awal:

 

Jangan Dramatisir Virus Corona

Virus Corona tengah menjadi perhatian dunia termasuk Indonesia.

Apalagi dua warga asal Depok telah positif dinyatakan terjangkit Virus Corona.

Akibatnya, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan, (Menkopolhukam), Mahfud MD, meminta agar semua orang tidak mendramatisir masalah Virus Corona termasuk Pemerintah Daerah (Pemda).

Mahfud MD meminta agar Pemda menenangkan warganya.

Mahfud MD menegeaskan bahwa pemerintah Indonesia siap menangani Virus Corona.

Penanganan itu sesuai dengan standart yang ditetapkan WHO.

Mahfud MD menegaskan, informasi terkait Virus Corona terpusat di Kementerian Kesehatan.

Sehingga, ia meminta jangan ada Pemerintah Daerah yang melebihkan-lebihkan.

"Informasinya terpusat di Kementerian Kesehatan diharapkan juga Pemerintah jangan terlalu mendramatisir persoalan terutama pemerintah, pemerintah daerah itu," ujar Mahfud MD.

Lalu, ia menyindir Pemerintah Cianjur yang sempat melakukan konferensi pers terkait warganya yang meninggal akibat suspect Virus Corona.

Padahal pasien tersebut meninggal negatif Virus Corona.

"Ada sesuatu yang belum jelas konferensi pers Corona seperti di Cianjur itu."

"Tadi katanya Corona mengkhawatirkan baru diumumkan ternyata itu enggak ada infeksi Corona, baru disiarkan di TV barusan," singgung Mahfud MD.

Sehingga, Menteri yang juga Pakar Tata Hukum Negara ini meminta agar pemerintah daerah tidak membuat pernyataan yang bisa menakutkan warganya.

"Oleh sebab itu setiap daerah itu supaya membuat tenang, tidak membuat situasi seperti menakutkan ya biasa-biasa saja," imbau dia. (wow.tribunnews.com).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar