Sebut Surabaya Tak Ada Kemajuan Signifikan, Cak Imin Bikin PDIP Gerah

Senin, 17/02/2020 10:46 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Fajar.co.id)

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Fajar.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar lewat akun twitter pribadinya menyebut tidak ada kemajuan signifikan di Surabaya, Jawa Timur.

Penilaian dari politikus yang akrab disapa Cak Imin itu terhadap kondisi Surabaya, rupanya membuat Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri “gerah”.

Dia mengatakan, manusia itu harus jujur dan objektif. Dalam mengevaluasi segala sesuatu, harus ada landasannya.

“Kita jadi manusia harus jujur dan objektif. Mengevaluasi harus ada landasan evaluasinya,” katanya di Jakarta, Ahad (16/2).

Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sebelumnya menyebut Surabaya sebagai kota sejarah dan legenda.

Akan tetapi, dia menilai tidak ada kemajuan signifikan di Kota Pahlawan.

Pernyataan itu disampaikannya lewat akun Twitter pribadinya @cakimiNOW sebagai “caption” sebuah foto panorama perkotaan yang diambil dari atas ketinggian, Sabtu (15/2), yang langsung mendapat beragam komentar.

Menurut Rokhmin, fakta menunjukkan bahwa Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini kini menjelma sebagai kota yang tertata secara baik. Kebersihan kota itu pub menurutnya terjaga dan banyak penghijauan.

“Ibu Risma bukan hanya dalam negeri, tapi asosiasi wali kota seluruh dunia sering menempatkan beliau juara 3-2-1. Tidak mungkin manipulatif,” klaim mantan menteri kelautan dan perikanan itu.

Bahkan, Rokhmin meminta masyarakat untuk jujur membandingkan penampakan Kota Surabaya sebelum dan sesudah dipegang Risma.

“Kalau kita jujur datang ke Surabaya sebelum Bu Risma, kan kotor, banyak dinding-dinding kotor sekali, polusi udara begitu tinggi, debu, segala macam,” ucapnya.

Namun, kata dia, dengan pengelolaan Risma yang memiliki latar belakang pendidikan arsitektur dan planologi berhasil membenahi Kota Surabaya secara fisik menjadi lebih baik.

Kemajuan Kota Surabaya, diklaimnya bukan hanya bersifat fisik. Melainkan juga menyentuh pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat, seperti berkurangnya kemiskinan dan kesenjangan sosial.

“Kalau lihat tingkat kemiskinan di Surabaya, di bawah 5 persen, kemudian gini ratio atau pemerataan pendapatan di bawah 0,3. Jadi, indikator empiris menunjukkan Surabaya bagus,” kata Rokhmin. (indonesiainside.id).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar