Kampanye `No Hijab Day`, Upaya Mengaburkan Islam & Melecehkan Muslimah

Minggu, 02/02/2020 10:02 WIB
Kampanye No Hijab Day. (mysharing.co)

Kampanye No Hijab Day. (mysharing.co)

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini, kampanye “No Hijab Day” yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial.

Pakar Parenting Islam, Yanti Tanjung menyebut, hal ini sebagai upaya kaum liberal untuk mengaburkan ajaran Islam tentang kewajiban menutup Aurat dan cara mereka melecehkan Muslimah.

Yanti yang juga penulis buku best seller parenting Islam ini, sangat meyangkan kampanye yang dilaksanakan oleh Komunitas Hijrah Indonesia itu. Karena menurutnya acara itu akan merusak akidah keluarga muslim khususnya di Indonesia.

“Jika keluarga muslim di Indonesia lemah pertahanan akidah Islamnya, akan membenarkan pemikiran pemikiran orang liberal bahwa muslimah boleh tanpa hijab atau buka aurat” Kata Yanti

Ia menilai kalau Kampanye ini juga bukan semata mata ide dari kaum liberal di Indonesia, tapi ini rekayasa dari Barat dengan menggunakan agen – agennya yang ada di Indonesia.

Karena Barat tahu bahwa letak kekuatan umat Islam bukanlah pada umatnya tapi pada ajarannya itu sendiri semisal Hijab dan Aurat.

“Sebelumnya mereka sukses mengaburkan ajaran jihad dari makna yang sebenarnya dan hukum yang sebenarnya dari hukum seharusnya dipandang wajib menjadi tidak wajib. Sekarang mereka hendak mengaburkan makna hijab dan hukumnya. Hijab dalam makna aurat wanita seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan menjadi hijab tidak wajib karena disesuaikan dengan budaya setempat sehingga batasan aurat ditafsirkan bebas sesuai budaya” jelasnya.

Ia menambahkan, kalau kampanye itu juga akan merusak kehormatan dan kemuliaan generasi muslimah.

” Allah telah muliakan muslimah dalam ketaatan memakai hijab,mereka menyeret muslimah kepada kemaksiatan dan kehinaan” ketusnya

Katanya lagi, umat Islam harus melawan kampanye ini dalam upaya menyelamatkan anak anak perempuan dari pemikiran liberal.

Caranya membina mereka sejak dini dengan mengokohkan akidah Islam dengan tsaqofah tsaqafah Islam agar terbentuk kepribadian Islam yang tangguh tidak mudah digoyah.

Selain itu Ibu dan anak pun harus memposisikan diri sebagai pendakwah di pihak yang haqq melenyapkan kebatilan.

Butuh diketahui sebelumnya gerakan World Hijab Day menetapkan hari ini 1 Februari ini sebagai hari jilbab sedunia atas atas inisiatif seorang perempuan berhijab dari Amerika Serikat bernama Nazma Khan.

Namun, tiba tiba muncul gerakan atas nama Komunitas Hijrah Indonesia dikabarkan akan ada kampanye besar besar di Sosial Media hari ini untuk menolak Hijab atau mereka Istilahkan “No Hijab Day”. (mimbarumum.co.id).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar