Buntut Serangan Rudal Iran, Sudah 64 Tentara AS Gegar Otak
AS saat diserang rudal Iran (Wowkeren)
Jakarta, law-justice.co - Serangan rudal Iran pada awal Januari 2020 kemarin membuat sejumlah tentara Amerika Serikat alami gegar otak. Kalau sebelumnya hanya 50, kali ini sudah bertambah menjadi 64 orang. Jumlah tersebut berdasarkan angka resmi yang dirilis oleh Pentagon.
Mengutip sindonews, angka-angka korban cedera telah berubah beberapa kali sejak serangan rudal Iran pada 8 Januari di dua pangkalan militer Irak yang digunakan AS dan koalisi internasional anti-ISIS.
Presiden Donald Trump awalnya mengatakan tidak ada orang Amerika yang terluka dalam serangan balasan Iran atas kematian komandan Pasukan Quds, Jenderal Qassem Soleimani, oleh serangan drone Amerika di Baghdad beberapa hari sebelumnya.
Angka terbaru jumlah korban luka itu muncul beberapa hari setelah Pentagon memperbarui jumlah personel militer Amerika yang terluka dari 34 menjadi 50 orang. Dari mereka yang terluka, 39 di antaranya adalah anggota layanan militer aktif yang telah kembali bertugas.
Pejabat pertahanan memperingatkan jumlah itu bisa berubah karena gejala dapat berkembang.
"Hal-hal ini juga komulatif," kata Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS dalam jumpa pers Pentagon, hari Kamis yang dilansir Fox News, Jumat (31/1/2020).
"Jadi, jika Anda mendapatkan beberapa gegar otak yang dapat bermanifestasi dengan sendirinya. Ini mungkin satu tahun, dua tahun. Kami masih dalam tahap diagnosis. Kami masih dalam tahap terapi untuk pasukan ini. Kami akan terus memantau mereka—selama sisa hidup mereka, sebenarnya," lanjut Jenderal Angkatan Dara Amerika tersebut.
Presiden Trump sendiri sempat meremahkan cedera diderita oleh puluhan pasukan AS akibat serangan belasan rudal balistik Iran di Pangkalan Udara Ain al-Asad dan Erbil di Irak.
"Saya tidak menganggap mereka cedera yang sangat serius dibandingkan dengan cedera lain yang pernah saya lihat," kata Trump kepada seorang wartawan di Swiss pekan lalu di mana ia menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos.
"Saya telah melihat apa yang telah dilakukan Iran dengan bom pinggir jalan mereka untuk pasukan kami," lanjut Trump
Komentar