Ini Skenario Pemerintah Untuk Evakuasi Mahasiswa RI di China

Selasa, 28/01/2020 17:45 WIB
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi (Foto: Serujambi.com)

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi (Foto: Serujambi.com)

law-justice.co - Pemerintah Indonesia bersiap mengevakuasi ratusan WNI yang kini tertahan di Wuhan, Provinsi Hubei, China.  Ratusan WNI dan mahasiswa itu tertahan usai pemerintah China menetapkan Wuhan dan 14 daerah lain di Hubei sebagai daerah karantina.

Sehingga, tidak ada satupun warga yang bisa datang dan pergi dari kota asal virus Corona itu.  Saat ini, Kementerian Luar Negeri tengah melakukan koordinasi dengan otoritas China untuk proses evakuasi WNI.

Demikian disampaikan Menlu Retno Marsudi usai mengikuti rakor tentang corona di Kemenko PMK  seperti dikutip law-justice dari pojoksatu, pada Selasa (28/1/2020).

“Opsi evakuasi kami sudah bikin semua rencananya. Tetapi kami tetap berkomunikasi dengan otoritas Tiongkok,”

“Kondisi Tiongkok yang lockdown ini menjadi perhatian kita semua,” sambungnya.

Koordinasi, lanjutnya, dilakukan bukan hanya dengan China. Tapi juga dengan negara-negara yang warganya tertahan di Wuhan. Salah satunya adalah negara tetangga Australia yang juga sudah menyiapkan skenario evakuasi warganya.

“Saya berkomunikasi dengan pemerintah Australia dan mereka juga memiliki opsi itu (evakuasi),” ujarnya

Kendati demikian, proses evakuasi dimaksud tidak bisa dilakukan sembarangan. 

“Sekali lagi, karena ada lockdown sehingga menjadi perhatian bersama,” tegas Retno.

Terpisah, Ketua Ranting Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok cabang Wuhan (PPITW) menyebut, ada puluhan WNI di rantingnya.

“Di ranting saya sendiri untuk 21 Orang sampai 7 hari kedepan kami sudah diberi bantuan sekitar belasan juta rupiah,” ujarnya melalui voice note kepada awak media.

Akan tetapi, bantuan itu dirasa tidak akan bisa bertahan lama mengingat daerah tersebut cukup rawan virus corona.

Karena itu, ia dan rekan-rekannya meminta berharap agar secepatnya dievakuasi pulang ke Indonesia.

Ia menilai, perhatian Kemlu dan KBRI kepada para WNI dan mahasiswa di ranting Jingzhou-Xiangyang sudah sangat baik.

Sayangnya, upaya pemerintah mengevekuasi ratusan WNI di Hubei itu terkesan lambat.

“Untuk permintaan kami mengenai evakuasi, saya rasa respons mereka cukup sangat lambat,” tutur Arief.

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar