Kades Geber Gas Motor Saat Pelantikan, Akhirnya Diamankan Polisi

Jum'at, 10/01/2020 19:15 WIB
Postingan video ketika polisi mengamankan kades yang geber motor di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2020).(IG @ndorobeiiofficial)

Postingan video ketika polisi mengamankan kades yang geber motor di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2020).(IG @ndorobeiiofficial)

Jakarta, law-justice.co - Aksi seorang kepala desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat ini tengah viral di media sosial. Bagaimana tidak, ia sengaja menggeber gas sepeda motornya keras-keras di Kompleks Pemerintah Kabupaten Magelang. Padahal, ketika itu akan dilaksanakan pelantikan kepala desa se-Kabupaten Magelang hasil Pilkades serentak tahun 2019.

Dilansir dari Riau24.com dan Kompas.com, Jumat (10/1/2020), karena aksi itu, para hadirin lain pun merasa terganggu. Sang kades sendiri akhirnya didatangi pihak Kepolisian yang lantas mengamankan sepeda motornya. Sang Kades tak melawan saat didatangi polisi. Ia pun hanya manut saja, saat sepeda motornya dibawa ke pelataran parkir. Masih menggunakan seragam dan helm, sang kades tampak berjalan kaki mengikuti polisi.

Kejadian itu terekam dalam sebuah video singkat yang kemudian viral dan menjadi perbincangan khalayak di Instagram. Salah satunya diunggah akun @ndorobeiiofficial. Hingga Kamis malam, video berdurasi 16 detik itu telah dilihat lebih dari 759 kali dan 450 komentar.

Belakangan terungkap, kades yang bersangkutan diketahui bernama Zaenal Mustakim, Kades Kebonrejo, Kecamatan Candimulyo.

Saat dikonfirmasi kompas, Zaenal Mustakim membenarkan bahwa dirinyalah sang Kades yang berada di video tersebut. Menurutnya, peristiwa itu terjadi menjelang dirinya dilantik Bupati Magelang di Pendopo drh Soepardi di kompleks Kantor Pemkab Magelang.

Dituturkan Zaenal, dari rumah ia berangkat ke lokasi pelantikan mengendarai motor RX King kesayangannya itu sendirian. Sementara istri dan keluarganya telah berangkat menggunakan kendaraan lain. Sebenarnya, ini bukan yang pertama kali dilakukannya. Saat pelantikan serupa beberapa tahun silam, hal serupa juga ia lakukan.

Saat tiba di Kantor Pemkab Magelang, ia mendapati suasana penuh sesak oleh keluarga, warga, maupun pendukung para kades yang akan dilantik. Hal itu menyebabkan ia sulit masuk ke lokasi.

Secara spontan, Zaenal pun lantas spontan menggeber motornya. Tujuannya, supaya mendapat jalan di tengah kerumunan orang banyak itu.

"Berangkat dari rumah saya enggak berniat bikin gaduh. Saya spontan saja menggeber motor karena kondisi ramai dan macet saat mau masuk ke lokasi," terangnya.

Ditambahnya, tidak lama kemudian, dua orang polisi menghampirinya dan mengingatkan bahwa aksinya itu telah mengganggu. Zaenal tak melawan. Ia pun mematikan mesin motornya dan bersedia ketika polisi meminta motornya.

"Saya justru berterima kasih sama Pak Polisi, karena sudah diingatkan dan malah motor saya dituntun menuju tempat parkir," katanya.

Setelah selesai prosesi pelantikan, ia ditemui dua polisi itu lagi agar ia mengambil motornya. Zaenal mengaku pasrah jika ia akan ditilang akibat perbuatannya itu.

"Tapi ternyata tidak (ditilang). Pak Polisi malah ngasih tahu kalau motornya diamankan di tempat parkir dan mempersilakan kalau mau diambil," ujarnya lagi.

Kendati demikian, Zaenal mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena sempat membuat gaduh.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Magelang AKP Fadli menyatakan, sepeda motor sang kades itu diamankan pihaknya karena dinilai mengganggu acara pelantikan.

Setelah acara usai, yang bersangkutan meminta maaf dan tidak akan mengulangi lagi. “Setelah acara tersebut, minta maaf dan tidak akan mengulangi lagi. Untuk kendaraan diserahkan kembali,” ujarnya.

(Arif Muhammad Ryan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar