Harta di Bekas Karhutla, Ridwan Saidi: Itu Peninggalan Bajak Laut

Selasa, 08/10/2019 22:03 WIB
Harta karun Kerajaan Sriwijaya ditemukan di bekas daerah yang terkena Karhutla (Sriwijaya Post)

Harta karun Kerajaan Sriwijaya ditemukan di bekas daerah yang terkena Karhutla (Sriwijaya Post)

Jakarta, law-justice.co - Budayawan Betawi Ridwan Saidi mendesak agar penemuan sejumlah benda bersejarah yang diduga berasal dari masa Kerajaan Sriwijaya diteliti.

Menurutnya, penemuan benda-benda itu tak bisa sembarangan diklaim sebagai peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

"Apa bisa dipastikan itu Sriwijaya? Yang benar dong. Kalau ada penemuan seperti itu diteliti dulu, jangan main klaim," ujar Ridwan seperti dilansir dari CNN Indonesia, Senin (7/10/2019).

Benda-benda ini sebelumnya ditemukan di lahan gambut bekas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, tepatnya kawasan pesisir timur Sumatera. Beberapa benda peninggalan tersebut berupa perhiasan dan logam mulia.

Ridwan meyakini benda-benda temuan tersebut hanya peninggalan sekelompok bajak laut. Ia berkukuh bahwa Kerajaan Sriwijaya fiktif.

"(Benda-benda) itu bisa saja dari kapal tenggelam, penyamun, atau dari bajak laut, segala hal bisa terjadi. Jadi jangan klaim dari Sriwijaya. Itu sudah tidak bermutu mereka," katanya.

Sebelumnya, arkeolog Badan Arkeologi Sumsel menemukan berbagai benda peninggalan masa lalu di lahan gambut yang terbakar. Benda-benda itu di antaranya berbahan emas hingga perhiasan kuno mata kucing berbentuk kalung buatan Mesir dan negara Indopasifik.

Berdasarkan keterangan arkeolog Retno Purwanti, benda-benda itu diduga buatan zaman Kerajaan Sriwijaya abad 9 hingga 14 jika dilihat dari ukiran dan bentuknya.

Selain itu ditemukan pula artefak yang berasal dari kapal seperti kemudi, papan, serta dayung. Penemuan ini menunjukkan kawasan pesisir timur Sumatera yang dulu merupakan kawasan perdagangan atau pelabuhan besar Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang.

Ridwan sendiri pernah mengkritik soal keberadaan Kerajaan Sriwijaya pada Agustus lalu. Menurutnya, Kerajaan Sriwijaya fiktif dan hanya berisi sekelompok bajak laut yang beroperasi di perairan nusantara.

Temuan prasasti-prasasti yang diklaim sebagai dasar dinilai Ridwan tak membuktikan keberadaan Sriwijaya.

Budayawan Palembang Erwan Suryanegara pernah menanggapi pernyataan Ridwan Saidi yang menyebut Kerajaan Sriwijaya itu fiktif dan hanya sekelompok bajak laut pada masa lalu. Dia menyebut Kerajaan Sriwijaya menundukkan para perompak yang mengganggu jalur perdagangan namun tak memusnahkannya. Para bajak laut itu menyetor upeti ke kerajaan.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar