Ibu Kota Mau Pindah, Kok Rini Bangun Gedung BUMN Rp2 T di DKI?

Jum'at, 04/10/2019 18:47 WIB
Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (suratkabar.id)

Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (suratkabar.id)

Jakarta, law-justice.co - Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong empat perusahaan pelat merah untuk membangun gedung pusat kegiatan BUMN (BUMN Center) di kawasan Medan Merdeka Selatan, Gambir.

Pembangunan gedung yang ditaksir bernilai Rp2 triliun itu dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PP), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), PT Danareksa (Persero), dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Melansir dari CNN Indonesia, Jumat (4/10/2019), Direktur Utama PP Lukman Hidayat menuturkan ide pembangunan BUMN Center dicetuskan oleh Rini. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan sinergi BUMN. Sebagai catatan, saat ini, di kawasan tersebut sudah berdiri Kantor Kementerian BUMN, Garuda Indonesia, Danareksa, dan Telkom.

"Ada keinginan dari Menteri BUMN (Rini Soemarno) agar seluruh BUMN bisa berkantor di sini," katanya, Kamis (3/10/2019).

Rencananya, pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Dalam pembangunannya, perusahaan properti itu akan menggunakan berbagai skema kerja sama dengan setiap BUMN.

Tahun ini, PP akan membentuk Kerja Sama Usaha (KSU) dengan Danareksa untuk mulai tahap pembangunan. Nilai kerja sama pembangunan antara dua perusahaan tersebut mencapai Rp800 miliar.

Selanjutnya, perusahaan juga akan membentuk KSU dengan Garuda Indonesia. Namun, ia belum bisa memperkirakan nilai kerja sama keduanya. KSU tersebut ditargetkan dapat terbentuk pada awal 2020. "Kepemilikan perseroan (PP) dalam KSU sebesar 95 persen. Nantinya, Danareksa dan Garuda Indonesia memiliki 5 persen," paparnya.

Terakhir, PT PP juga akan membentuk joint venture (JV) dengan Telkom melalui anak usaha Telkom yang bergerak di sektor properti, yaitu PT Graha Sarana Duta. Pembentukan JV ditargetkan bisa dimulai pada akhir tahun. Rencananya, tahap konstruksi dimulai pada 2021 atau 2022 dan selesai pada 2024.

"Kami kira skemanya ini tak perlu dipermasalahkan selama dimungkinkan dan tak melanggar aturan," imbuhnya.

Gedung BUMN Center akan dibangun di atas lahan 24.694 meter persegi. Dari luas tersebut, Danareksa menggenggam lahan sebesar 9.300 meter persegi, Telkom 11.439 meter persegi, dan Garuda Indonesia 3.955 meter persegi.

BUMN Center mengusung konsep desain burung garuda. Dua gedung di samping Kementerian BUMN yaitu gedung Danareksa dan Telkom menjadi sayapnya. Kepala burung garuda diwakili oleh gedung Kementerian BUMN.

Ia menuturkan seluruh gedung di kawasan tersebut akan dirobohkan. Namun, khusus untuk gedung Garuda Indonesia akan dipertahankan dengan konsep warisan budaya (heritage).

"Yang kami bangun dulu adalah Gedung Danareksa, targetnya kuartal II 2020 selesai. Kedua, yang akan selesai adalah Gedung Garuda Indonesia pada 2023," jelasnya.

Gedung BUMN Center akan dibangun di atas lahan 24.694 meter persegi. Dari luas tersebut, Danareksa menggenggam lahan sebesar 9.300 meter persegi, Telkom 11.439 meter persegi, dan Garuda Indonesia 3.955 meter persegi.

BUMN Center mengusung konsep desain burung garuda. Dua gedung di samping Kementerian BUMN yaitu gedung Danareksa dan Telkom menjadi sayapnya. Kepala burung garuda diwakili oleh gedung Kementerian BUMN.

Ia menuturkan seluruh gedung di kawasan tersebut akan dirobohkan. Namun, khusus untuk gedung Garuda Indonesia akan dipertahankan dengan konsep warisan budaya (heritage).

"Yang kami bangun dulu adalah Gedung Danareksa, targetnya kuartal II 2020 selesai. Kedua, yang akan selesai adalah Gedung Garuda Indonesia pada 2023," jelasnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar