11.000 Warga Tinggalkan Wamena Usai Kerusuhan

Kamis, 03/10/2019 14:31 WIB
Aksi rusuh di Papua (asia.nikkei.com)

Aksi rusuh di Papua (asia.nikkei.com)

Jakarta, law-justice.co - Lebih dari 11.000 warga telah meninggalkan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua usai insiden kerusuhan yang menyebabkan lebih dari 30 orang meninggal dunia pada Senin (23/9/2019) lalu.

"Sebanyak 11.646 orang terdata eksodus sejak 23 September hingga 2 Oktober 2019," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat, Kamis (3/10/2019) seperti dilansir CNN Indonesia dan Antara.

Ia mengatakan, sebanyak 7.467 orang meninggalkan Wamena dengan penerbangan Hercules TNI AU dan 4.179 orang menggunakan penerbangan komersial.

Pengungsi di Wamena saat ini sebanyak 4.844 orang, dengan rincian 2.102 orang di Kodim 1702/Jayawijaya, 726 orang di Polres Jayawijaya, 216 orang di Koramil 1702-03/Wamena.

Lalu, sebanyak 118 orang di Sub Den Pom, 180 orang di Gereja Betlehem, 35 orang di Kantor DPRD, 96 orang di Yonif 756/WMS, 112 orang di Gereja Efata, 20 orang di Gedung Cipta Jaya, 63 orang di Masjid LDII.

Terdata juga sebanyak 125 orang mengungsi ke Gereja Advent, 60 orang di Gereja El-Shadday, 61 orang di Masjid Pasar baru, 42 orang di Kalan TNI AU Wamena dan 426 orang tersebar di beberapa titik di Wamena.

Sementara itu Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso, menyatakan jumlah pengungsi yang dievakuasi menggunakan pesawat Hercules dari Wamena ke Jayapura mencapai 6.520 orang per 1 Oktober 2019 setelah rusuh di wilayah tersebut belum lama ini.

Tri Bowo mengatakan pihaknya menggunakan empat pesawat Hercules mengangkut pengungsi dengan total 10 sorti, di mana delapan sorti kembali ke Silas Papare dan dua sorti ke Merauke dan Timika.

Pengungsi Wamena di Jayapura

Sementara itu, saat ini tercatat ada 8.051 warga tercatat telah mengungsi dari Wamena yang mengungsi ke Jayapura.

Kepala Penerangan Lanud Silas Papare Mayor Sus Rindar Noor mengatakan pada 2 Oktober evakuasi pengungsi dari Wamena dilakukan menggunakan tiga pesawat Hercules.

"Dengan tiga pesawat tersebut pada 2 Oktober 2019 maka tercatat 1.545 pengungsi yang dapat diterbangkan ke Jayapura dari Wamena," katanya.

Sementara itu, sambungnya, jumlah pengungsi yang sudah keluar dari Jayapura tercatat 220 orang dengan tujuan Malang, Makassar, Timika, dan Padang.

"Sedangkan jumlah pengungsi yang masih ditampung di enam tempat pengungsian Jayapura tercatat 936 orang," katanya.

Rindar menjelaskan, bantuan bahan pokok sebanyak 122 ton sudah dikirimkan untuk warga yang terdampak kerusuhan di Wamena.

"Bantuan yang sudah terkirim ini termasuk bantuan dari Presiden berupa bahan pokok dan Kementerian Sosial berupa tenda serta perlengkapan pengungsi lainnya masing-masing 11 ton," katanya.

Rindar menambahkan, sisa bantuan dari Kementerian Sosial dikirim ke Wamena hari ini.

Demonstrasi yang berujung kerusuhan di Wamena pada 23 September menyebabkan setidaknya 32 tewas, 67 luka-luka, dan mengakibatkan kerusakan bangunan rumah warga, kantor, kios, dan fasilitas umum.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar