Film Joker Akan Tayang; Tentara, Polisi Amerika Perketat Keamanan

Sabtu, 28/09/2019 17:45 WIB
Aktor Joaquin Phoenix menjadi Joker di film terbaru (foto: CNN)

Aktor Joaquin Phoenix menjadi Joker di film terbaru (foto: CNN)

Jakarta, law-justice.co - Tentara Amerika Serikat (AS) dan Kepolisian Los Angeles (LA) akan bersiaga di sejumlah bioskop selama pemutaran film Joker. Satu teater bahkan melarang para penontonnya berkostum ala Joker.

Film Joker yang merupakan kelanjutan dari film Batman “The Dark Knight Rises” akan mulai diputar di bioskok-bioskop AS minggu depan. Sekadar mengingatkan, pada 2012 silam ketika film Batman the Dark Knight Rises diputar, terjadi penembakan massal di sebuah gedung bioskop di Aurora, pinggir kota Denver. Peristiwa tragis itu menyebabkan 12 orang tewas dan melukai sedikitnya 59.

Kejadiannya berlangsung saat midnight show. Seorang pria bertopeng, yang diketahui bernama James Holmes, berpakaian serba hitam dan mengenakan rompi anti peluru, berdiri di depan bioskop menghadap ke penonton yang memenuhi bioskop. Dia melemparkan tabung gas air mata dan mulai menembak secara acak.

Trailer film Joker, diunggah oleh Warner Bros

Kesiagaan tentara dan polisi Amerika ini dimaksudkan untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa. Kepolisian Los Angeles mengumumkan ke publik bahwa para anggotanya akan terlihat mencolok di sejumlah bioskop saat pemutaran perdana film Joker.

Sementara itu angkatan bersenjata Amerika telah mengirim memo kepada Komandan di Fort Sill, Oklahoma, tentang potensi ancaman kekerasan yang menarget gedung bioskop saat film Joker diputar. Info ini diperoleh dari beberapa kelompok diskusi di dark web, web tersembunyi yang biasanya dikaitkan dengan sejumlah aktivitas ilegal. Diskusi mengarah pada rencana melakukan kekerasan yang akan menyasar gedung bioskop. 

Markas tentara di Fort Sill bersiap melakukan segala upaya untuk menjaga keamanan. “Hingga saat ini, kami belum menerima informasi yang spesifik terutama terkait gedung bioskop mana yang akan menjadi target,” kata juru bicara kantor biro investigasi dan kriminal di Fort Sill.

(Rin Hindryati\Rin Hindryati)

Share:




Berita Terkait

Komentar