Komentari Isu Sensitif, Laksamana: Moeldoko Jangan Asbun

Jum'at, 06/09/2019 13:41 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Breakingnews.co.id)

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Breakingnews.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) mengimbau agar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tidak asal bunyi saat berkomentar terkait isu yang sensitif dan mengundang emosi masyarakat.

Salah satu yang disorot yaitu pernyataan Moeldoko tentang rencana kenaikan iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Demikian kata Direktur Eksekutif Laksamana Samuel F. Silaen seperti dilansir dari RMOL.id, Kamis (5/9/2019).

Moeldoko kata Silaen, meminta masyarakat paham tentang rencana pemerintah itu. Terlebih pemerintah juga berjanji akan turut membenahi manajemen di tubuh BPJS Kesehatan.

Mantan Panglima TNI itu mengaku tidak ingin masyarakat beranggapan sehat itu murah. Menurutnya, masyarakat perlu memahami bahwa sehat itu mahal dan perlu perjuangan.

"Jenderal Moeldoko jangan asbun soal rencana kenaikan iuran BPJS itu, karena dampak kenaikan itu sangat memukul kelas menengah bawah," tegas Silaen dalam

Kenaikan iuran BPJS, kata Silaen bisa berdampak pada bertambahnya tingkat kemiskinan warga kelas bawah. Silaen menyarankan agar pemerintah mencari opsi lain. Seperti melakukan audit forensik terhadap semua tagihan yang timbul akibat perobatan rakyat tersebut.

"Apa sih penyebab utama terjadinya tagihan sampai sangat membengkak tersebut. Atau ada indikasi mark up” atau tagihan fiktif (siluman)? Ini perlu ditelisik dengan baik dan mendalam. Jangan sampai anggaran negara dirampok dengan cara legal," tekannya.

Silaen mengingatkan Moledoko, bahwa orang kaya di negeri ini jarang yang menggunakan BPJS.

Sebab kebanyakan mereka memilih berobat ke luar negeri dengan alasan pelayanan yang lebih bagus.

Silaen ingin mengingatkan bahwa biasa berobat memang mahal, tapi menjadi pertanyaan kemudian, siapa orang yang mau sakit?

Rakyat miskin sekalipun andai punya uang pasti tidak mau.

"Kan tidak ada! Jadi kenapa Jenderal Moeldoko menanggapi hal-hal yang dia sendiri tidak kuasai. Malah menimbulkan sakit hati rakyat jelata” yang langsung terkena dampak atas kenaikan iuran BPJS tersebut," tegasnya.

Moeldoko pinta Silaen untuk tidak lagi mengumbar komentar ke publik. Apalagi komentar yang tidak berhubungan dengan jabatannya sebagai KSP.

"Karena kasihan Presiden Joko Widodo (jokowi) selalu menjadi muara semua hal-hal negatif dari buruknya keadaan,” tutupnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar