Kisruh Internal Golkar, Bamsoet: Airlangga Memalukan

Rabu, 04/09/2019 12:18 WIB
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (Fajar.co.id)

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (Fajar.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyayangkan tindakan pengambilan sumpah sejumlah pengurus partai oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Menurutnya, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (3/8/2019), sumpah di atas kitab suci Alquran yang diambil terkait dukungan DPD Partai Golkar Jawa Barat terhadap Airlangga yang akan maju kembali menjadi calon ketua umum periode mendatang merupakan sebuah anomali atau keanehan.

"Telah terjadi anomali atau keanehan dalam praktik kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Mempermalukan Golkar sebagai partai politik modern berhaluan nasionalis tengahan," kata Bamsoet.

Dia menilai, pengambilan sumpah tersebut tampak tidak lazim dan cenderung aneh apabila dihubungkan dengan situasi riil yang menimpa Partai Golkar saat ini.

Bamsoet mempertanyakan alasan sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Jabar tetap mendukung sosok yang telah merusak Partai Golkar untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.

"Bagaimana bisa di tengah kerusakan organisasi Golkar yang telah ditimbulkan oleh Airlangga, para pengurus harus mengucapkan sumpah dengan membawa nama Allah untuk tetap mendukung Airlangga?" katanya.

Ketua DPR RI itu juga mengaku heran dengan alasan pengurus Partai Golkar di Jabar itu bersedia bersumpah bahwa siapa yang berkhianat atau membuat pengkhianatan terhadap Airlangga akan mendapatkan laknat.

Menurutnya, justru Airlangga yang telah mengkhianati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar serta berlaku semena-mena selama memimpin partai berlambang beringin itu.

"Sumpah tersebut menjadi proporsional dan logis diberikan kepada Airlangga, apabila Airlangga terbukti sebagai pemimpin yang amanah, menjadi sumber keteladanan, dan bijaksana. Ini malah sebaliknya," kata Bamsoet.

Sementara itu, inisiator Gerakan Muda Partai Golkar Mirwan Bz Vauly menilai langkah Airlangga mengambil sumpah sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Jabar merupakan bukti Airlangga tidak bisa mempercayai kawan.

Dia berkata, sosok yang seharusnya diambil sumpah adalah Airlangga sebagai calon ketua umum agar tidak ingkar janji, mau berkomunikasi, dan melaksanakan semua perintah konstitusi partai bila kelak kembali memimpin Partai Golkar.

"Tidak seperti sekarang mengabaikan perintah aturan-aturan organisasi," ucap Mirwan dalam keterangan tertulisnya.

Terpisah, fungsionaris DPP Partai Golkar Syamsul Rizal menilai pengucapan sumpah di atas kitab suci yang dilakukan Airlangga merupakan sebuah tindakan yang tidak etis secara syariat.

Menurutnya, DPD Partai Golkar Jabar semestinya membacakan saja surat dukungan saja dan tidak mempolitisasi aqidah dengan menjadikan Alquran sebagai alat politik kepentingan.

"Menurut saya secara tegas bahwa prilaku Ketua DPD PG Jabar ini adalah sebuah bentuk praktek gerakan politik sekularisasi yang patut dilawan oleh semua kader," ucapnya.

Sebelumnya, beredar video pengambilan sumpah yang dilakukan Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi kepada sejumlah pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut. Mereka bersumpah mendukung penuh Airlangga untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024.

"Demi Allah saya bersumpah, saya akan mencalonkan, mendukung dan memilih bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar 2019-2024," ucap Dedi yang kemudian diikuti oleh sejumlah pengurus Golkar lainnya dalam video yang diterima redaksi, Minggu (1/9/2019).

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar