Isi Surat Siti ke Jokowi Soal Pendidikan yang Mahal

Kamis, 01/08/2019 11:45 WIB
Ilustrasi. (Foto: Freepic)

Ilustrasi. (Foto: Freepic)

Jakarta, law-justice.co - Tak semua warga negara punya pilihan bebas untuk menikmati pendidikan hingga perguruan tinggi. Sebagian diantaranya masih terbelit keterbatasan mahalnya biaya pendidikan.

Siti Alliah adalah satu diantaranya. Remaja usia 19 tahun ini terancam tak bisa kuliah lantaran tak mampu membayar uang pangkal biaya pengembangan institusi sebesar Rp15 juta.

Dilansir dari Kumparan, Siti telah diterima di jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Ia mendaftarkan diri melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Sayangnya, masalah ekonomi terancam membuat harapannya melanjutkan proses pendaftaran itu pupus. Meski, ia sudah dinyatakan lulus.

Siti lantas mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Ia berharap Jokowi bisa memperhatikan biaya pendidikan di Indonesia agar terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.

"Melalui surat ini saya memohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo agar memberikan kemudahan kepada kami anak-anak Indonesia yang punya keinginan yang kuat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi namun terkendala dengan biaya pendidikan," tulis Siti dalam surat terbukanya.

Berikut isi surat terbuka Siti Alliah untuk Jokowi:

SURAT TERBUKA

Yang terhormat,

Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo


Sebelumnya izinkan perkenalkan nama saya Siti Alliah (19 tahun) Nomor induk siswa nasional 000827264. Saya baru saja menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas.

Saya salah satu bagian dari 545.910 anak Indonesia yang kurang beruntung tidak lulus dari SBMPTN yang belum lama ini di umumkan.

Saya sadar betul dengan kemampuan orangtuaku untuk membiayai kuliahku jika kelak aku dapat diterima di perguruan tinggi. Selain kesungguhan dalam belajar untuk berjuang agar dapat lulus melalui jalur SBMPTN dan dapat diterima sesuai jurusan yang dicita-citakan, mengikuti program Bidikmisi adalah jalan yang diharapkan dapat meringankan biaya kuliah. Semua persyaratan program Bidikmisi saya persiapkan dengan baik.Selain mengikuti jalur SBMPTN, saya termasuk siswa yang berprestasi di sekolah, setidaknya predikat juara kelas masih mampu saya raih. Sehingga saya dapat kesempatan mendaftar melalui jalur SNMPTN, namun usahaku belum juga beruntung.

Meskipun keberuntungan belum menaungiku masuk perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Usahaku tidaklah terhenti sampai disitu, sejumlah uang tabungan saya keluarkan agar bisa mendaftar di salah satu Universitas Negeri melalui jalur mandiri, uang 350.000 sebagai biaya pendaftaran tentu buat saya itu adalah biaya yang besar untuk orang kampung dengan penghasilan orangtua yang hanya seorang Petani karet.

Saya sangat bersyukur usahaku masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur mandiri lulus sesuai pilihan jurusan yang saya harapkan. Saya dinyatakan lulus pada jurusan TEKNIK ELEKTRO (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). Akan tetapi rasa senang kelulusan ini tak berlangsung lama, melihat adanya syarat dan kewajiban yang dibebankan Universitas kepada saya untuk membayar di awal biaya Pengembangan Institusi/uang pangkal minimal sebesar Rp.15.000.000 (lima belas juta rupiah).

Tekad awal yang kuat untuk dapat kuliah di Universitas Negeri dan berharap setelah menyelesaikan pendidikan nantinya dapat membantu keluarga, namun tekad itu kini tak sekuat dulu lagi melihat sejumlah biaya yang rasanya tak mampu orangtuaku bayarkan.

Melalui surat ini saya memohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo agar memberikan kemudahan kepada kami anak-anak Indonesia yang punya keinginan yang kuat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi namun terkendala dengan biaya pendidikan. Saya memohon rasa keadilan, di saat harapan masuk Universitas Negeri dapat meringankan beban orangtua, tetapi sebaliknya Universitas Negeri yang dibiayai oleh Negara masih mewajibkan pembayaran biaya Pengembangan Institusi yang tidak sedikit kepada saya sebagai calon mahasiswa.

Saya memohon kepada Bapak Presiden agar anak-anak indonesia yang bernasib sama atau bahkan lebih susah dari saya dapat diberikan perhatian pendidikannya. Saya percaya bahwa Bapak Presiden sangat peduli dengan pendidikan Indonesia, karena melalui pendidikanlah salah satu jalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Demikian isi surat ini saya nyatakan dengan yang sebenar-benarnya sesuai apa yang saya alami saat ini.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar