Cerita Warga yang Panik Saat Gempa Guncang Banten

Senin, 29/07/2019 09:57 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Okezone)

Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Okezone)

Jakarta, law-justice.co - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah perairan selatan Provinsi Banten tidak berpotensi tsunami. Berdasar informasi yang dirilis BMKG, gempa terjadi pukul 21.25 WIB, Minggu (28/7/2019).

Lokasi gempa berada di 7.42 LS, 106.03 BT atau 59 kilometer Barat daya Bayah, Banten dengan kedalaman gempa mencapai 10 km.

Kendati disebut aman, gempa yang berpusat di Kabupaten Bayah, Provinsi Baten itu guncangannya dirasakan hingga ke wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Hal ini terang, seperti dilansir dari Antara, membikin sebagian warga panik.

"Saat gempa saya dan keluarga sedang nonton televisi, tiba-tiba lampu gantung bergoyang dan awalnya dikira hanya tertiup angin, tapi getarannya semakin kencang dan kami langsung lari keluar rumah," kata warga Kelurahan Dayeuh Luhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Yeni Haryani dilansir Antara, Minggu (28/7/2019) malam.

Akibat getaran gempa itu warga lain pun terlihat panik dan berhamburan keluar rumah sambil mengucap doa. Hingga Minggu (28/7/2019) malam warga masih mengkhawatirkan terjadi gempa susulan yang kekuatannya lebih besar.

Sehingga, sebagian masyarakat memilih untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi adanya gempa susulan.

Sementara warga lain yang juga merasakan guncangan, Atep Maulana mengungkapkan saat kejadian ia sedang asyik bermain handphone di pelataran rumah. Atep adalah warga di Kecamatan Sukabumi yang juga merasakan getaran akibat gempa di perairan selatan Banten. Ia melihat tetangganya lari ke jalan dan ia pun sempat panik karena getaran gempanya cukup kencang.

"Saya lari ke dalam rumah langsung menggendong dua anak saya dan membawanya ke halaman dan baru berani masuk ke dalam rumah setelah beberapa menit gempa berlalu," cerita Atep.

Sementara, Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan masih memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan relawan BPBD di setiap kecamatan untuk melaporkan kejadian. Sebab dikhawatirkan, kata dia, ada rumah yang rusak akibat bencana tersebut.

(Nurika Manan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar