Bursa Wall Street Rebound Berkat Pemangkasan Suku Bunga

Kamis, 06/06/2019 08:47 WIB
Bursa Saham Wall Street Amerika Menguat (Ist)

Bursa Saham Wall Street Amerika Menguat (Ist)

New York, law-justice.co - Berkat adanya laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP Amerika Serikat (AS), pada hari Rabu berhasil mengangkat indeks utama Wall Street hingga penutupan perdagangan bursa saham AS pada hari Rabu, (5/6). 

Menguatnya harapan investor terhadap penurunan suku bunga The Federal Reserve semakin meningkat setelah data pekerjaan sektor swasta  yang lemah dan munculnya harapan bahwa AS dan Meksiko akan mencapai kesepakatan untuk menghindari tarif AS terhadap barang-barang Meksiko.

Menurut Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 207,39 poin, atau 0,82%, menjadi 25.539,57. Indeks S&P 500 naik 22,88 poin, atau 0,82%, menjadi 2.826,15 dan Nasdaq Composite menambahkan 48,36 poin, atau 0,64%, menjadi 7.575,48.

"Hari ini dan kemarin pasar lebih banyak berpendapat bahwa pelemahan ekonomi memberi The Fed beberapa alasan untuk menurunkan suku bunga secara preemptive. Jika alasan tersebut menguap dengan jumlah pekerjaan yang kuat pada hari Jumat pasar mungkin kecewa, ”kata Jeffrey Kleintop, Kepala Strategi Investasi Global di Charles Schwab di Boston. Untuk saat ini, katanya, pasar bertaruh The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pada Juli.

Selain itu, investor juga terdorong masuk pasar setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan, dia pikir Meksiko ingin mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang dagang baru. Seorang penasihat perdagangan Gedung Putih dan senator senior Partai Republik AS juga mengatakan Washington mungkin tidak akan memperkenalkan tarif yang diusulkan.

Pendorong utama Indeks S&P 500 adalah real estate yang berakhir naik 2,3%, sementara utilitas ditutup naik 2,1% dan staples konsumen naik 1,1%. Sementara sektor teknologi naik 1,4% dan memberikan dorongan terbesar terhadap kenaikan Wall Street, ditopang oleh saham Apple Inc dan Microsoft Corp. Kemudian Salesforce.co, Inc yang naik 5,1% setelah penyedia layanan berbasis cloud tersebut memperkirakan pendapatan tahun ini di atas ekspektasi.

Sebaliknya, sektor energi merosot 1,1% menjadikannya satu-satunya sektor di indeks S&P yang berada di zona  merah, karena penurunan harga minyak yang tajam. Sementara Campbell Soup Co mencatat kenaiakn tertinggi yakni 10% setelah perusahaan pembuat sup kalengan tersebut menaikkan perkiraan laba setahun penuh.

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar