Tuduhan Ambulan Gerindra Simpan Batu Sebagai Pembunuhan Karakter

Senin, 27/05/2019 21:10 WIB
Mobil ambulans milik Partai Gerindra yang diduga membawa batu saat aksi 22 Mei 2019 (Foto: Melek Politik)

Mobil ambulans milik Partai Gerindra yang diduga membawa batu saat aksi 22 Mei 2019 (Foto: Melek Politik)

Jakarta, law-justice.co - Pihak Kepolisian yang menyebut ambulan DPC Partai Gerindra Tasikmalaya sebagai tempat penampungan batu untuk aksi kerusuhan 22 Mei sebagai pembunuhan karakter. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon. Sebab, menurut dia, berdasarkan keterangan saksi partainya, ambulan datang ke Jakarta murni untuk tujuan kemanusiaan.

"Tujuannya pasti mau memberikan pembunuhan karakter pada Gerindra, kami melihat `framing` seperti itu, ada niat jahat," kata Fadli usai menerima perwakilan Seknas Prabowo-Sandi, di ruang kerja Fadli, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/5/2019) seperti dikutip dari Antara.

 Fadli menjelaskan, dirinya mendapatkan keterangan dari Seknas Prabowo-Sandi bahwa tanggal 21-22 Mei lalu, ada tiga ambulan datang yang berasal dari DPC Partai Gerindra Purwakarta, Karawang, dan Tasikmalaya ke Seknas. Menurut dia, kedatangan ketiga ambulan itu diminta oleh masing-masing DPC untuk membantu apabila ada korban dalam aksi 21-22 Mei, sehingga tujuannya murni kemanusiaan bukan bertujuan membuat kerusuhan.

"Ini adalah program ambulan gratis yang sudah berjalan 10 tahun. Mereka ke sini atas inisiatif mereka, kirim ambulan karena diduga diperlukan kalau terjadi korban," ujarnya.

Dia menceritakan ambulan tersebut saat tiba di Seknas Prabowo-Sandi, langsung dicek oleh Koordinator Relawan Seknas bernama Endah Farida, dan tidak ditemukan batu. Menurut Fadli, ambulan dari Tasikmalaya kebetulan tertinggal iring-iringan ketika menuju tempat lokasi aksi lalu dihentikan aparat keamanan dan diperlakukan tidak bersahabat padahal mereka adalah tim medis.

"Berdasarkan keterangan, ambulan hentikan dan mereka harus keluar lalu kami mendengar cerita tiba-tiba ada batu dalam ambulan tersebut," katanya.

Koordinator Relawan Seknas Prabowo-Sandi, Endah Farida menjelaskan pihaknya Seknas kedatangan tiga ambulan tersebut pada tanggal 22 Mei dini hari dengan membawa surat tugas. Endah menjelaskan, dirinya mengecek langsung ketiga ambulan tersebut misalnya alat kesehatan, obat-obatan yang ternyata masih sedikit sehingga ditambahkan Seknas. "Saya cek satu persatu, tidak ada batu dalam ambulan tersebut," ujarnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar