Ini Alasan dan Cara Pendiri 212 Mendorong Gerakan Bubarkan PKS

Jum'at, 01/06/2018 21:29 WIB
Faisal Assegaf, Ketua Progres 98. Foto: Kompasiana

Faisal Assegaf, Ketua Progres 98. Foto: Kompasiana

Jakarta, law-justice.co - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf  terus bergerak menjalankan seruannya agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bubar dan tidak lagi berkiprah sebagai partai politik di Indonesia. Faisal meyakini gerakan Bubarkan PKS yang diinisiasi dirinya melalui elemen Progres 98 tersebut adalah sesuatu yang konstitusional.

“Siapa yang bilang Gerakan Bubarkan PKS itu inkonstitusional. Gerakan Turunkan Gubernur dan Bupati saja konstitusional kok, jadi Gerakan Bubarkan PKS juga konstitusional,”  kata Faizal kepada wartawan di Kopi Politik, Jakarta, Jum'at (1/6).

Faizal menjelaskan dua cara yang konstitusional dalam upaya membubarkan partai yang dipimpin Sohibul Iman itu. Langkah yang pertama adalah dengan melalui jalur hukum dengan melakukan pelaporan ke pihak Kepolisian, dia mengaku proses pelaporan perkara PKS sudah bergulir di Mapolda Metro Jaya.

“Dua-duanya akan berjalan, proses hukumnya sedang berjalan dan BAP saya sedang berjalan. Kemudian dengan jalur politik yakni dengan terus melakukan penggalangan elemen-elemen bangsa yang komitmen pada Pancasila dan NKRI agar jangan pilih PKS, gembosin saja,” paparnya.

Pendiri gerakan 212 ini kemudian memaparkan alasannya mendorong gerakan bubarkan PKS, menurutnya selama ini PKS merupakan partai yang menumbuh-suburkan paham takviri dan bisa mengancam peradaban bangsa Indonesia di tengah-tengah kemajemukannya.

“Karena PKS ini kan terlalu mudah mengkafirkan orang, menuduh orang bid’ah dan lain-lain menggunakan paham takviri. Yang paling menguatkan kita saat rangkaian peristiwa bom diikuti dengan nyinyiran mereka di media sosial, ini suatu upaya politik yang berbahaya,” terang Faizal.

Selain itu lanjutnya, soal sikap mantan Presiden PKS yakni Anis Matta yang memuji-muji Osama bin Laden. Menurutnya, sikap Anis Matta tersebut menunjukkan tabiat dan paham yang dilakoni PKS selama ini.

Faizal menegaskan bahwa dirinya akan mendorong para aktivis 98 untuk bergerak bersama dalam agenda gerakan bubarkan PKS di acara rembuk nasional aktivis 98 yang tengah disusun. karena selain agenda mendukung Jokowi 2 periode, ia menyebut salah satu dari agenda dalam kegiatan tersebut adalah kampanye pembubaran PKS. “Ada tarik menarik di agenda itu. Ada aktivis 98 bersatu bubarkan PKS dan sekarang sedang jadi bahan rekomendasi. Dan kedua memang mayoritas 98 mendukung pak Jokowi karena beliau (telah) merepresentasikan figur yang reformis,” Jelas dia.

Ia memastikan bahwa gerakan bubarkan PKS akan terus dilakukan di tengah-tengah ruang demokrasi dengan mengikuti aturan-aturan yang ada. “Gerakan pembubaran PKS dilakukan secara damai yang memanfaatkan ruang kebebasan berpendapat yang disebut dalam demokrasi. Jadi penggalangan suara pembubaran PKS itu suatu hal yang wajar saja,” tegasnya.

Ia bulat bertekad bahwa dirinya tidak akan berhenti mengkampanyekan pembubaran PKS sampai partai tersebut menjadi kerdil di kancah perpolitikan di Indonesia, dan sejauh ini respon masyarakat luas dengan gerakannya itu sangat positif. “Kalau dilihat dari daerah-daerah,  yang dilakukan melalui komunikasi lintas media sosial berdasarkan database yang kita punya terakhir, itu tinggi dan menyeluruh dari sabang sampai merauke,” tukasnya.

sebelumnya Faisal mendeklarasikan gerakan bubarkan PKS di acara aktivis 98, di Hotel Sahid Jakarta. Menurut Faizal, PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Ia pun memberikan saran kepada para aktivis 98, pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia.Pernyataan Faisal ternyata tampak disambut positif oleh ribuan  aktivis 98 yang hadir, mereka meneriakkan “Bubarkan PKS".   “Kalau teman-teman gak mau satu suara dengan saya, maka saya yang akan melakukannya sendiri,” tambahnya.

“Gimana cara membubarkan PKS? Kita nyatakan untuk kudeta politik dan gulingkan partai itu di 2019. Jangan khawatir, Pendiri 212 sudah berdiri di sini,” tegasnya.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar