Hati-hati Minum Terlalu Banyak Bisa Rusak Ginjal

Kebiasaan Sehari-hari Bisa Merusak Ginjal, Mitos yang Harus Dihentikan foto suarasurabaya.net
law-justice.co -
Minum air putih lebih baik dari pada minuman bersoda , tapi Minum air putih memang penting untuk menjaga kesehatan, namun konsumsi cairan secara berlebihan justru bisa berdampak buruk. Overhidrasi atau kelebihan cairan tubuh bisa membebani ginjal dan memicu gangguan keseimbangan elektrolit.
Dalam kondisi ekstrem, minum air putih terlalu banyak dalam waktu singkat bisa berdampak buruk, tapi bukan berarti menimbulkan ginjal. Justru air yang cukup membantu ginjal tetap sehat.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Saiful Anwar Malang, Jawa Timur, yang diambil dari Kompas.com, mengatakan ginjal rusak bukan karena air, tetapi penyakit yang tidak dikendalikan seperti diabetes, hipertensi, atau infeksi kronis.
"Belakangan ini beredar video di media sosial yang menyebut bahwa minum air putih berlebih, terutama di malam hari sebelum tidur, bisa merusak ginjal atau menyebabkan gagal ginjal," ujarnya kepada Kompas.com.
Syifa mengatakan, minum air bisa berdampak negatif bila dilakukan secara berlebihan ekstrem, misalnya:
Minum lebih dari 4–5 liter dalam waktu singkat
Minum terlalu banyak pada pasien dengan gagal ginjal, gagal jantung, atau gangguan ekskresi cairan.
Adapun risikonya antara lain:
Hiponatremia (natrium darah turun)
Edema otak, yaitu kondisi di mana terjadi penumpukan cairan yang berlebihan di dalam jaringan otak.
Overload cairan pada pasien dengan fungsi ginjal menurun.
"Namun, ini tidak berlaku bagi orang sehat yang mengonsumsi air dalam jumlah wajar, yakni lebih kurang 2–2,5 liter/hari," jelas Syifa.
Untuk itu, dia menegaskan bahwa minum air putih sebelum tidur tidak menyebabkan kerusakan ginjal, tetapi dapat menyebabkan:
Sering buang air kecil di malam hari (nocturia)
Gangguan tidur, terutama pada lansia atau pasien pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH).
Lebih lanjut Syifa memberikan beberapa tips minum air putih di malam hari sebagai berikut:
Menjaga kecukupan cairan tubuh penting untuk kesehatan, namun waktu konsumsi air juga perlu diperhatikan—terutama menjelang waktu tidur. Mengonsumsi terlalu banyak air 1–2 jam sebelum tidur dapat mengganggu kualitas istirahat karena meningkatkan frekuensi buang air kecil di malam hari (nocturia).
Sebagai gantinya, disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan secara bertahap sepanjang hari. Dengan cara ini, tubuh tetap terhidrasi tanpa perlu “mengejar minum” di malam hari yang justru bisa mengganggu tidur.
Secara fisiologis, ginjal kita bekerja secara efisien menyaring sekitar 180 liter cairan (filtrat) setiap harinya. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 1 hingga 2 liter yang akhirnya dikeluarkan sebagai urin. Proses ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan cairan dalam tubuh dan bagaimana sistem ekskresi menyesuaikan diri dengan pola asupan cairan harian.
Dengan pengaturan waktu dan jumlah minum yang tepat, kita bisa menjaga fungsi ginjal tetap optimal sekaligus memastikan kualitas tidur yang lebih baik.
Dengan demikian, minum 1–2 gelas air sebelum tidur tidak membebani ginjal secara fisiologis.
Akan tetapi, tambah dia, jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu, seperti gagal ginjal atau jantung, maka konsultasikan asupan cairan dengan dokter.
Komentar