Media Israel Ungkap IDF Pakai Warga Gaza Buat Tameng Lawan Hamas
Tentara Israel di Suriah (IDF)
Jakarta, law-justice.co - Sebagai informasi, Tentara Israel secara sistematis menggunakan warga sipil di Jalur Gaza Palestina sebagai tameng manusia selama melancarkan agresi brutalnya melawan Hamas.
Investigasi yang dilakukan oleh koran Israel, Haaretz, memaparkan militer atau Israel Defense Force (IDF) di Gaza memanfaatkan warga sipil untuk melindungi diri dari serangan musuh.
Praktik ini dilakukan dengan sepengetahuan pejabat senior, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevi.
Dalam laporan investigasi berjudul `Haaretz Investigation: Israeli Army Uses Palestinian Civilians to Inspect Potentially Booby-trapped Tunnels in Gaza` yang dirilis pada Selasa (13/8), sejumlah tentara dan komandan Israel di medan tempur mengungkapkan bahwa warga Palestina biasanya diminta menggunakan seragam tentara saat dipaksa menjadi tameng mereka.
Sebagian besar dari warga Gaza yang dipaksa menjadi tameng manusia ini berusia 20 tahunan.
"Kebanyakan dari mereka (warga sipil Gaza yang menjadi tameng tentara Israel) mengenakan sepatu kets, bukan sepatu bot tentara. Dan tangan mereka diborgol di belakang punggung dan wajah mereka penuh ketakutan," bunyi kutipan laporan Haaretz seperti melansir cnnindonesia.com.
"Warga Palestina secara acak telah digunakan oleh unit tentara Israel di Jalur Gaza untuk satu tujuan: untuk menjadi tameng manusia bagi tentara selama operasi militer."
Laporan Haaretz juga memaparkan bagaimana warga Gaza dipaksa mendampingi tentara Israel selama agresi berlangsung. Tak jarang tentara Israel memerintahkan warga sipil Gaza memeriksa wilayah incaran mereka yang dianggap berbahaya.
Sejumlah tentara Israel mengaku kepada Haaretz bahwa mereka telah diberitahu pusat "bahwa nyawa kami lebih penting daripada mereka (warga Palestina)" demi membenarkan praktik tameng manusia ini.
Menurut Haaretz, "ada kebanggaan" dari tentara Israel selama menerapkan praktik ini."
Haaretz bahkan menegaskan bahwa praktik pasukan Israel ini melanggar hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa yang melarang warga sipil menjadi tameng manusia dalam peperangan.
Meski begitu, praktik ini tampak meluas dan sistematis selama agresi brutal Israel ke Jalur Gaza berlangsung sejak Oktober 2023 lalu.
"Tentara telah berpura-pura tidak bersalah, meskipun rekaman video ditayangkan di Al Jazeera sekitar dua bulan lalu," kata surat kabar tersebut.
Dalam sebuah rekaman yang pernah dirilis Al Jazeera beberapa waktu lalu, tentara Israel terlihat mendandani tahanan Palestina dengan seragam dan jaket antipeluru, memasang kamera pada tubuh mereka, dan mengirim mereka ke rumah-rumah yang rusak parah dan pintu masuk terowongan dengan tangan terikat oleh tali plastik.
"Ketika saya melihat laporan dari Al Jazeera, saya berkata: `Ah, ya, itu benar.`," ucap seorang tentara Israel yang bertugas di medan perang di Gaza kepada Haaretz.
"Dan kemudian saya melihat tanggapan IDF (tentara), yang sama sekali tidak mencerminkan kenyataan. Itu dilakukan dengan sepengetahuan komandan brigade setidaknya," tambahnya.
Apa kata tentara Israel?
Haaretz memaparkan dalam laporannya bahwa pejabat senior Israel mengetahui pasukannya menerapkan praktik ilegal dan brutal ini di Gaza.
Meski para elite militer Israel sadar ini pelanggaran hukum humaniter, mereka disebut tetap memberi lampu hijau kepada para pasukan supaya menerapkannya diam-diam di medan tempur.
Menanggapi penyelidikan tersebut, juru bicara militer Israel Daniel Hagari membantah pihaknya membiarkan pasukan menerapkan praktik tameng manusia ini.
Hagari menegaskan kebijakan resmi tentara Israel melarang penggunaan warga sipil sebagai tameng manusia dalam setiap pertempuran.
Dia menuturkan Israel akan menyelidiki laporan ini.
Komentar