Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang: Terpaksa Banting Setir Kanan

Minggu, 12/05/2024 19:56 WIB
Kemenhub Sebut Bus Kecelakaan di Subang Tidak Punya Izin Angkutan. (Istimewa).

Kemenhub Sebut Bus Kecelakaan di Subang Tidak Punya Izin Angkutan. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Sadira, sopir bus pariwisata Putera Fajar, mengakui sadar rem bus blong sehingga memutuskan banting setir ke kanan. Menurutnya, jika bus terus melaju ke depan, maka bakal terjadi tabrakan beruntun yang lebih banyak melibatkan banyak kendaraan. Namun, opsi itu tak disangka menyebabkan kecelakaan maut di Ciater, Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam yang mengakibatkan 11 korban jiwa dengan 10 di antaranya pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang berada di bus Putera Fajar itu.

"Waktu itu, pada saat abis makan sore di Rumah Makan Bang Jun, kemudian saya melanjutkan perjalanan. Namun nahas saat memasuki turunan perempatan Sariater, tiba-tiba saya tekan rem, perseneling saya masukin enggak masuk-masuk. Ternyata anginnya tiba tiba habis," kata Sadira, saat ditemui di RSUD Subang, sebagaimana dikutip Kumparan, Minggu (12/5).

Ia panik. Lalu Sadira memutuskan untuk banting setir. Katanya, demi menghindari korban jatuh lebih banyak. "Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin (melaju) takut tambah banyak korban karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya," katanya

"Maka waktu itu saya buang kendaraan yang saya kemudikan tersebut saya buang ke kanan kena mobil Feroza dan 3 motor. Padahal, waktu itu ada sekitar 5 motor jika tidak dibuang (banting setir) akan banyak korban," katanya.

Ia mencoba mencari jalur penyalamat, tetapi gagal. "Saya kelabakan nyari itu penyelamat yang jalur alternatif tidak ada akhirnya saya inisiatif. Gimana kalau kita terusin banyak yanghabis," jelas dia.

Menurutnya tak ada pilihan lain. Meski pada akhirnya tetap 11 orang tewas dan puluhan lainnya luka.

"Jadi tak ada pilihan lain waktu itu, lebih baik saya buang kanan dan benturkan ke tiang listrik hingga akhirnya terguling dan terhenti," ucapnya.

"Namun ternyata korbannya juga banyak, saya tidak menyangka mobil tersebut akan terguling," tutup dia.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang, berikut identitas 11 korban meninggal; Ade Nabila (P); Mahesa (L); Desy Yulianti (P); Intan Fauziah (L); Dimas Aditya (L); Robbiatul (P); Ahmad Fauzi (L); Intan Rahmawati (P); Supra Yogi (Guru, 65 tahun); Tiara (P); dan Raka (L) warga Cibogo, Subang (pengendara motor)

(Rohman Wibowo\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar