Ketika Klub Presiden Ala Prabowo Dinilai Jadi Upaya Mematikan Oposisi

Selasa, 07/05/2024 05:07 WIB
Kubu Moeldoko minta SBY minta maaf ke Presiden Jokowi dan cium tangan Megawati Soekarnoputri (Tribunnews)

Kubu Moeldoko minta SBY minta maaf ke Presiden Jokowi dan cium tangan Megawati Soekarnoputri (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran menilai bahwa ide Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk forum Presidential Club atau Klub Presiden bisa mendistorsi jalannya demokrasi.

Pasalnya menurut dia, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Sehingga ajakan membentuk klub Presiden ini dinilai sebagai usaha Prabowo untuk meredam kubu oposisi.

"Kecuali jika Megawati bukan penentu di partainya. Jadi ini upaya mematikan oposisi," katanya seperti melansir rmol.id.

Kata dia, tanpa oposisi yang kuat, sebuah negara demokrasi bisa terperosok ke dalam bahaya menuju tirani atau dominasi penguasa yang otoriter.

"Jika oposisi nihil maka penyalahgunaan kekuasaan leluasa terjadi," tandasnya.

Diketahui, Prabowo berkeinginan agar para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahmi dan menjadi teladan bagi rakyat.

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan itu berharap Indonesia memiliki pemimpin yang kompak dan guyub, terlepas dari perbedaan pandangan dan sikap politik.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar