Ketika Kekuasaan Terlalu Besar Maka Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05/05/2024 11:08 WIB
Prabowo-Gibran yang kini unggul di hasil hitung cepat Pilpres 2024 memiliki banyak janji jika menang. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON). /

Prabowo-Gibran yang kini unggul di hasil hitung cepat Pilpres 2024 memiliki banyak janji jika menang. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON). /

Jakarta, law-justice.co - Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan bahwa oposisi pada Pemerintahan Prabowo-Gibran diperlukan, demi menjaga kualitas demokrasi.

Kata dia, jika tidak ada oposisi, fungsi pemerintahan dengan mudah disalahgunakan.

Dia berpendapat, oposisi sangat penting dalam sebuah pemerintahan sistem demokrasi.

"Oposisi itu sangat penting untuk menjaga demokrasi. Kekuasaan itu kalau tidak diawasi, tidak dikontrol, cenderung salah jalan. Yang diawasi saja bisa salah jalan, apalagi tidak," tegasnya seperti melansir rmol.id.

Dia khawatir, jika tidak ada oposisi yang kuat dalam sebuah pemerintahan, akan terjadi penyimpangan, lantaran tidak adanya check and balances.

"Kekuasaan yang terlalu besar akan cenderung disalahgunakan. Karena itu, oposisi menjadi suatu keniscayaan yang penting di republik ini," katanya.

Menurutnya, pemerintahan akan kuat dengan adanya oposisi yang tangguh dan besar.

"Saya sering katakan, pemerintahan Prabowo-Gibran ini harus kuat dan memiliki oposisi yang tangguh," tutupnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar