Dolar AS Tambah Perkasa, Malah Hantam Bitcoin Rontok

Kamis, 18/04/2024 00:53 WIB
Sikap Keras China pada Kripto Berlanjut, Nasib Bitcoin?

Sikap Keras China pada Kripto Berlanjut, Nasib Bitcoin?

law-justice.co -
Apa yang mengikuti pergerakan dolar AS terhadap sepuluh mata uang utama? Sementara itu, data CoinMarketCap menunjukkan Bitcoin telah mengalami penurunan harga sebesar 9% selama lima hari terakhir menjadi US$63.936 (Rp 1,02 miliar). Meskipun tidak selalu berkorelasi, Bitcoin dan dolar telah menunjukkan hubungan terbalik selama bertahun-tahun.

 

Dolar AS Makin Perkasa, Bitcoin Rontok
Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mengincar rekor lima hari terbaiknya sejak Februari 2023, sementara Bitcoin (BTC) mengalami penurunan selama kurun waktu tersebut. Proyeksi suku bunga acuan bank sentral AS yang bakal tetap tinggi turut menekan laju Bitcoin menjelang halving pada 20 April.


Rencana pemangkasan suku bunga acuan AS mundur hingga September dan diperkirakan hanya akan berlangsung dua kali, lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya sebanyak tiga kali.
Suku bunga yang lebih tinggi biasanya mendorong investor asing untuk mengambil keuntungan dari imbal hasil yang lebih besar dari obligasi dan deposito berjangka, sehingga meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.

Sementara itu, kenaikan dolar AS selama lima hari terakhir juga membuat sentimen pasar kripto yang dilacak oleh Crypto Fear & Greed Index turun 11 poin sejak 10 April.

 

Kita mengikuti pergerakan dolar AS terhadap sepuluh mata uang utama,
Sementara itu, data CoinMarketCap menunjukkan Bitcoin telah mengalami penurunan harga sebesar 9% selama lima hari terakhir menjadi US$63.936 (Rp 1,02 miliar). Meskipun tidak selalu berkorelasi, Bitcoin dan dolar telah menunjukkan hubungan terbalik selama bertahun-tahun.

Baru-baru ini, harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan lebih dari 13 persen dalam minggu terakhir dan kini diperdagangkan sekitar harga US$62.000. Namun, beberapa trader dan analis percaya bahwa mungkin akan terjadi reli `kiamat` yang didorong oleh ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.

Julio Moreno, Kepala Riset di CryptoQuant, menunjukkan bahwa dinamika permintaan untuk Bitcoin telah berubah secara signifikan. Untuk kali pertama, permintaan dari pemegang Bitcoin permanen telah melampaui tingkat penciptaan atau penerbitan Bitcoin baru.

Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mengincar rekor lima hari terbaiknya sejak Februari 2023, sementara Bitcoin (BTC) mengalami penurunan selama kurun waktu tersebut. Proyeksi suku bunga acuan bank sentral AS yang bakal tetap tinggi turut menekan laju Bitcoin menjelang halving pada 20 April.

 


Penulis: Hari Widowati

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar